Pasar wisata tingkatkan jumlah wisman Jateng

Rabu, 21 November 2018 | 10:50 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Pasar wisata tingkatkan jumlah wisman Jateng

ILUSTRASI. Pasar Karetan


WISATA - JAKARTA. Semenjak Kementerian Pariwisata (Kempar) menyarankan agar stakeholder pariwisata membuat destinasi wisata digital, komunitas netizen pariwisata langsung merespon dengan cepatnya.

Salah satu produk netizen ini adalah "Pasar Karetan" yang berada dalam kawasan Kota Semarang, Jawa Tengah. Pasar Karetan ini sebagai bentuk representasi dari destinasi digital. Saat ini sudah ada 30 pasar digital yang ada di seluruh Indonesia.

Dan pada akhir November tahun 2018 ini diharapkan sudah ada 34 pasar destinasi digital di seluruh Indonesia.

Hariyanto, Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kempar mengatakan, pasar destinasi digital itu adalah salah satu strategi dari Kempar untuk menciptakan ruang aktivitas offline. Dan, Pasar Karetan menjadi bentuk percontohan pasar digital untuk di seluruh Indonesia.

"Destinasi digital adalah aktivitas online dari para komunitas netizen pariwisata. Tantangan yang diberikan oleh Menpar adalah, cari tempat atau spot destinasi baru dengan cara digital. Jadi destinasi digital itu menciptakan destinasi-destinasi baru yang dipromosikan dan dikelola secara digital," ucap Hariyanto dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (20/11).

Sebelumnya Pasar Karetan adalah hutan karet biasa. Yang kemudian diciptakan sedemikian rupa oleh komunitas netizen, lantas disosialisasikan, dipromosikan, dan melibatkan masyarakat setempat untuk membuat aktivitas kepariwisataan juga aktivitas ekonomi di dalamnya.

Sekadar informasi saja, hingga Agustus 2018, jumlah wisatawan mancanegara di Jawa tengah mencapai 718 ribu orang. Di mana nilai ini lebih banyak dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 660 ribu orang pada tahun 2017 dan pada 2016 sebanyak 578 ribu orang.

Dengan adanya pasar Karetan, Kementerian Pariwisata berharap bisa meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Jawa tengah lebih banyak lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru