PBB larang penggunaan WhatsApp untuk komunikasi internal

Senin, 27 Januari 2020 | 13:07 WIB Sumber: Kompas.com
PBB larang penggunaan WhatsApp untuk komunikasi internal

ILUSTRASI. Aplikasi WhatsApp menjadi celah pembajakan ponsel CEO Amazon Jeff Bezos


Peneliti dari firma keamanan Checkpoint Oded Vanunu membenarkan hal tersebut. Ia menegaskan bahwa WhatsApp memang sangat serius menangani persoalan keamanan yang ada di dalam aplikasinya. 

Oded pun menilai, aplikasi chatting seperti WhatsApp tetap akan memiliki celah yang dapat dimanfaatkan dengan beragam cara. "Setiap aplikasi memiliki kerentanan yang dapat anda manfaatkan dengan cara tertentu," kata Oded. 

Seperti diketahui sebelumnya, pihak PBB menduga bahwa Pangeran Arab Saudi menggunakan platform WhatsApp untuk meretas ponsel milik CEO Amazon Jeff Bezos. 

Baca Juga: Begini kronologi perselisihan yang melibatkan Jeff Bezos dan Putra Mahkota Arab Saudi

Belum diketahui dengan jelas apa motif dari peretasan tersebut. Namun muncul dugaan peretasan ini berhubungan dengan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada Oktober 2018 lalu. 

Khashoggi merupakan jurnalis asal Arab Saudi yang juga menjadi seorang kolumnis di media AS ternama, The Washington Post. Jeff Bezos mengakuisisi media tersebut pada 2013 silam. 

Di Washington Post, Khashoggi kerap mengkritik pemerintahan Arab Saudi, termasuk sisi negatif keluarga kerajaan dan para petingginya. Pangeran Salman sendiri, menurut kepala investigasi kasus pembunuhan Khashoggi, Callamard, diyakini sebagai aktor di balik pembunuhan jurnalis tersebut. 

Dalam laporan forensik FTI Consulting yang berbasis di Washington, para ahli dari PBB tersebut terus mendorong adanya penyelidikan secepat mungkin oleh Amerika Serikat (AS) dan otoritas lainnya. Di dalam laporan tersebut, PBB juga menduga bahwa iPhone milik Bezos dibajak lewat file video yang dikirim melalui akun WhatsApp yang digunakan oleh Mohammed Bin Salman. (Conney Stephanie)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PBB Larang Penggunaan WhatsApp untuk Komunikasi Internal".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru