INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Kemeriahan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2018, benar-benar terasa. Dalam pelaksanaan ke-13 ini, PBTY digelar di tiga tempat, yaitu Malioboro, Kampung Ketandan, dan Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
Perhelatan ini berlangsung sejak 24 Februari hingga 2 Maret 2018. Ada sejumlah acara yang digelar di antaranya food bazaar, fortune teller, konsultasi feng shui/hong shui, atraksi barongsai, wayang PoTay Hee, kirab budaya, dan lainnya.
Namun, gelaran yang menjadi bagian dari perayaan Imlek ini menghadirkan sejumlah hal baru, mulai dari ondel-ondel hingga taman lampion. Untuk taman lampion, dibuat di lahan bekas hotel Ketandan.
"Gendawangan atau ondel-ondel adalah hal baru di PBTY 2018," ujar Gutama Fantoni, staf humas dan publikasi PBTY, dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Senin (26/2).
Menurut Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, acara ini sangat tepat untuk menjaga dan melestarikan budaya Tionghoa. "Ini membuktikan budaya Tionghoa bagian dari kekuatan bangsa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News