Pengamat : Indonesia belum jadi tuan rumah tujuan wisata halal di Asia Tenggara

Selasa, 27 Maret 2018 | 20:34 WIB   Reporter: Maizal Walfajri
Pengamat : Indonesia belum jadi tuan rumah tujuan wisata halal di Asia Tenggara

ILUSTRASI. Diskusi potensi bisnis start up pada sektor pariwisata


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Meski jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia cukup tinggi, namun hal tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah untuk destinasi wisatawan halal di Asia Tenggara.

"Potensi pariwisata halal di Indoensia itu besar. Wisatawan muslim dari Turki dan Timur Tengah saat ini melakukan perjalanan berlibur ke Malaysia. Karena hotel dan restoran Malaysia memiliki sertifikat halal. Padahal rata-rata pengeluaran uang wisman Turki dan Timur Tengah di Indonesia lebih besar hampir dua kali lipat dibandingan wisman lainnya," ungkap Burhan Sholihin, Direktur Info Media Digital Tempo usai acara Menggali Potensi Bisnis Start Up pada sektor pariwisata di Jakarta, Selasa (27/3).

Burhan melanjutkan, di Indonesia terutama di Jakarta masih sedikit restoran yang memiliki sertifikat halal. Lantaran masyarakat Indonesia sudah percaya bahwa restoran yang dimasak oleh orang Indonesia yang muslim dijamin kehalalannya. "Hal ini sepele tapi bagi wisman sangatlah penting," kata Burhan.

Burhan mencontohkan kampanye Jepang dan Korea Selatan selalu membidik wisatawan halal. Tak tanggung-tanggung infrastruktur tempat ibadah seperti mushola disiapkan di setiap bandara dan pusat perbelanjaan. 

Begitupun dengan pemerintahan Thailand yang mulai melakukan hal serupa. Tak hanya mengambil pasar Turki dan Timur Tengah, kini Thailnad juga mengincar wisatawan asal Indonesia.


Jumlah wisatawan asing masuk Indonesia sepanjang 2017 mencapai 14 juta orang, hal ini meningkat 20% bila dibandingkan pada tahun 2016. Namun menurut  hal ini belum menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah untuk destinasi wisata halal di kawasan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru