Penyelenggaraan Electric Jakarta Marathon 2019 dinilai lebih baik, PLN tebar insentif

Minggu, 10 November 2019 | 20:01 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Penyelenggaraan Electric Jakarta Marathon 2019 dinilai lebih baik, PLN tebar insentif

ILUSTRASI. PLN memberikan insentif untuk penyelenggara Electric Jakarta Marathon 2019.


OLAHRAGA - JAKARTA. Untuk mendorong produktifitas masyarakat Indonesia dan menjadikan olahraga lari sebagai tahapan memacu semangat dalam berkarya untuk maju bergerak bersama, PLN dalam semangat Energi Optimisme yang menjadi tagline-nya memotivasi para pelari di Indonesia dan di dunia melalui penyelenggaraan Electric Jakarta Marathon 2019 yang sudah terselenggara pada 27 Oktober 2019.

Melihat pencapaian hasil penyelenggaraan Electric Jakarta Marathon 2019 yang tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya, baik dari operasional lintasan lari, catatan waktu yang lebih baik, animo para pelari yang secara umum lebih antusias, serta pemberitaan yang variatif dan mengisi berbagai platform media, memperlihatkan performa penyelenggaraan tahun ini yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.    

Plt. Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani di tengah acara Family Fun Day Keluarga Besar PLN sebagai rangkaian peringatan Hari Listrik Nasional ke-74 di Jakarta menyebut pemberian insentif kepada para pemenang Electric Jakarta Marathon 2019, tidak saja membuktikan komitmen PLN dalam mendukung energi optimisme sebagai bagian dari gerakan sosial bersama, tetapi menegaskan PLN sebagai yang terdepan sebagai influencer energy, bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Indonesia kekurangan dana untuk kirim atlet ke Sea Games 2019 di Manila

“Memenuhi harapan Presiden RI Bapak Joko Widodo, agar BUMN juga mampu menjadi garda terdepan dalam mempersiapkan SDM unggul berkualitas dan juga sehat, ke depannya kami akan buat program yang diharapkan menjadikan salah satu olahraga cabang atletik ini, sebagai bagian dari kebersamaan kami,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (10/11).

Dalam kesempatan sama, Ndang Mawardi, CEO Inspiro mengemukakan, pelaksanaan Electric Jakarta Marathon 2019 yang merupakan penyelenggaraan ke-7 tahun ini mencetak sejumlah pencapaian seperti meningkatnya jumlah peserta yang tadinya ditargetkan mencapai 15.000 orang, ternyata melampaui target yaitu 16.500 peserta, dan jumlah ini sudah lebih tinggi dari kepesertaan tahun lalu yang mencapai 12.500 orang. 

“Demikian juga dengan jumlah peserta dari mancanegara yang tahun lalu mencapai 1.078 peserta asing yang berasal dari 38 negara, tahun ini melonjak menjadi 1.434 peserta asing dari 45 negara,” jelas Ndang. 

Dalam hal catatan waktu yang dicetak para pemenang, di tahun ini juga lebih baik dibanding tahun yang lalu, di mana pada kategori Full Marathon (42,195 km) tahun ini dicapai dalam waktu 2 jam 14 menit, lebih baik dari catatan waktu tahun sebelumnya pada kategori yang sama, yakni 2 jam 17 menit. 

Baca Juga: Tips supaya finish strong mengikuti trail run ala Ruth Theresia

 Demikian pula dengan publikasi penyelenggaraan Electric Jakarta Marathon 2019  ini ternyata berlangsung secara lebih luas dengan cakupan media cetak dan online (digital) yang lebih besar.   Ada lima kategori nomor lari yang dilombakan yakni Full Marathon (42,195 km), Half Marathon (21 km), 10K (10 km), 5K (5 km), dan Maratoonz (1 km) untuk anak-anak usia 5 – 10 tahun. 

Atas dasar itu, di tahun ini PLN memberikan insentif bagi para pemenang Electric Jakarta Marathon 2019.  Melalui kegiatan internasional ini para peserta menikmati keindahan berbagai landmark ikonik bangunan di Jakarta antara lain Kawasan Kota Tua, Fatahillah Square, Museum Bank Indonesia, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Jembatan Semanggi, dan Gelora Bung Karno (GBK), termasuk melintasi kemegahan gedung–gedung pencakar langit Jakarta. 

Insentif diberikan kepada 50 pemenang yang ada di berbagai kategori di atas. Sebagai perwakilan pemenang, secara simbolis, insentif akan diberikan kepada perwakilan pemenang asing yakni kepada juara I Full Marathon – Male, Geoffrey Kiprotich Brigen dari Kenya,  perwakilan pemenang kategori Full Marathon juara I Indonesia – Male, Hamdan Syafril Sayuti.

Di luar dua kategori tersebut, ada penghargaan yang secara khusus diberikan kepada seorang pelari marathon kategori Full Marathon, yang sudah 7 kali mengikuti Jakarta Marathon, Kolonel Purnawirawan Surachman Cadaka (76 tahun), asal Bandung. Pelari marathon yang  juga sudah berpengalaman mengikuti kejuaraan marathon di berbagai event di dunia ini, selalu dikawal oleh istrinya, yang juga pelari marathon Neni Rusmini. 

Untuk menjadi negara yang kuat di segala bidang, tambah Ndang, Indonesia perlu berbangga karena di dalam negeri tidak banyak posisi race director yang mengatur segala hal terkait race management antara lain seperti  aturan penyelenggaraan marathon, termasuk mengundang atlet peserta marathon, dan juga  ketepatan waktu penyelenggaraan (timing) pelaksanaan marathon.

“Saat ini menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia untuk membangun industri lari khususnya untuk penyelenggaraan marathon, mengingat penyelenggaraan olahraga lari sudah banyak diselenggarakan di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, oleh berbagai lembaga dan instansi. 

Baca Juga: Kelebihan makan nasi Shirataki, berat badan turun 3 kg dalam sepekan

Kesiapan Indonesia untuk mempersiapkan SDM unggul sudah dimulai dengan berdirinya sekolah untuk lari, dukungan berbagai pihak terhadap penyelenggaraan event lari, serta tersedianya sejumlah SDM berkualitas yang ada di Indonesia. Selain tercatat nama sejumlah atlet pelari marathon, di Indonesia ada seorang race director yang juga memiliki sertifikasi dan keahlian dalam bidang marathon, dan profesi kesehariannya adalah sebagai seorang pelatih (coach) untuk lari. 

Menurut Riena Tambunan yang menjadi Race Director of  Electric Jakarta Marathon 2019, secara umum dirinya cukup puas melihat antusiasme seluruh pihak, yang banyak memberi pujian dalam penyelenggaraan Electric Jakarta Marathon 2019 ini. Kendati demikian pihak race management sendiri melihat masih banyak segi yang perlu diperbaiki, antara lain perlu dukungan lebih besar lagi dari pihak Gelora Bung Karno/GBK dan juga aparat kepolisian, maupun pemerintah setempat dalam hal kemudahan perizinan. 

“Ini penting saya kemukakan, mengingat dalam penyelenggaraan Jakarta Marathon, pemerintah turut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan di bidang sport tourism. Itu sebabnya kami harapkan ke depan penyelenggaraan Electric Jakarta Marathon akan lebih dapat ditingkatkan kualitasnya sampai bisa mencapai kategori gold label, karena untuk mencapai predikat tersebut, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi,” ujarnya sambil mengapresiasi secara positif, insentif yang diberikan oleh PLN, di luar pemberian hadiah yang sudah diterima oleh para pemenang.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tendi Mahadi

Terbaru