Perputaran uang di Liga 1 capai Rp 3 triliun, bisa turun 30% karena pandemi

Jumat, 27 Agustus 2021 | 16:55 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
Perputaran uang di Liga 1 capai Rp 3 triliun, bisa turun 30% karena pandemi

ILUSTRASI. Logo BRI Liga 1 2021/2022 yang dioperatori oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB)


SEPAK BOLA - JAKARTA. Setelah sempat ditunda beberapa kali, liga sepak bola utama di Indonesia kembali bergulir. Kick-off BRI Liga 1 musim 2021/2022 akan dibuka dengan pertandingan pertama antara Bali United vs Persik yang digelar pada Jum'at (27/8) pukul 19.00 WIB.

Setelah satu setengah tahun mati suri karena pandemi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) optimistis digelarnya kembali Liga 1 bisa menggerakkan potensi bisnis dan industri sepak bola di tanah air.

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan, industri sepak bola terkait dengan banyak sektor. Mulai dari pemain dan klub, hak siar, merchandise, jersey, transportasi, perhotelan, hingga katering. Industri sepak bola paling tidak menggerakkan tenaga kerja sekitar 112.000 orang.

Berdasarkan hasil kajian yang melibatkan Universitas Indonesia, Akhmad menyampaikan bahwa nilai ekonomi atau perputaran uang yang dapat digulirkan dari Liga 1 selama satu musim bisa mencapai Rp 3 triliun. Perputaran uang tersebut juga dirasakan oleh segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Dengan pandemi Covid-19 yang masih mengusik, kehadiran penonton belum dimungkinkan. Begitu juga dengan mobilitas klub yang masih terbatas. Alhasil, perputaran uang untul Liga 1 musim ini ditaksir akan menurun sekitar 30% dibandingkan kondisi normal.

"Dari hasil kajian (perputaran uang Liga 1) kalau kondisi normal itu hampir Rp 3 triliun, meliputi yang tadi saya sebutkan. Kalau kondisi pandemi saya kira turun jadi sekitar 70% daripada biasanya," kata Akhmad saat dihubungi Kontan.co.id, Jum'at (27/8).

Baca Juga: Tampil di Liga 1 2021/2022, Persib didukung 11 sponsor

Kendati begitu, Akhmad menyampaikan bahwa kondisi ini masih lebih baik ketimbang tahun lalu. Dengan tidak adanya liga, industri sepak bola nyaris tidak bergerak selama masa pandemi. 

Pelaksanaan Liga 1 pun sudah mempertimbangkan berbagai hal. Termasuk kebijakan dan kondisi pengendalian pandemi covid-19. Untuk itu, gelaran BRI Liga 1 ini dinilai sebagai jalan tengah yang bisa ditempuh.

Sebagai informasi, BRI Liga 1 digelar dengan format bubble to bubble dalam klaster sehingga tidak ada laga kandang-tandang. Pertandingan tetap memakai sistem kompetisi penuh tapi digelar di empat daerah sebagai tuan rumah. Yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya Raya.

Sebagai uji coba, tiga pertandingan pertama akan digelar pada 27 Agustus - 29 Agustus 2021. Pertandingan pembuka digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Laga kedua di Pakansari, Bogor. Lalu laga ketiga di Indomilk Arena, Tangerang.

Akhmad menegaskan, dari segi penonton di stadion, liga sepak bola di Indonesia memang belum bisa ke level normal, sebagaimana di liga-liga Eropa. Hal ini terkait dengan pengendalian pandemi dan program vaksinasi. Apabila vaksinasi telah optimal dan herd immunity sudah terbentuk, Akhmad berharap nantinya secara bertahap akses penonton bisa dibuka.

"Amerika, Eropa penonton sudah bisa hadir karena yang divaksin sudah 70% lebih. Vaksinasi juga kan sedang diupayakan pemerintah, dan kami juga mengkaji bagaimana kalau nanti penonton hadir di stadion, jadi industri sepak bola bisa hidup seperti semula," pungkas Akhmad.

Selanjutnya: Kompetisi tanpa penonton, RANS Cilegon FC cari pemasukan dari tayangan streaming

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru