JAKARTA. Selain membuat kebijakan ekonomi makro dan moneter, Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) juga rupanya memiliki aktivitas lain. Pria berusia 55 tahun ini, rupanya juga menjadi pengajar bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional di Universitas Indonesia (UI).
"Saya masih mengajar untuk mahasiswa S2 dan S3 di UI," katanya.
Menurut Perry, aktivitasnya sebagai dosen tersebut tidak rutin. Sebab sebagian ebsar waktunya dihabiskan untuk membuat kebijakan moneter, dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di Bank Indonesia.
Meski begitu, sebagai praktisi langsung dalam kebijakan BI, ia sangat antusias mengajar mahasiswa. Begitu juga dengan para mahasiswa yang senang diajar secara langsung oleh Deputi Gubernur BI.
Dalam memberikan kuliahnya, Perry lebih senang membahas isu-isu terkini untuk menjadi bahan diskusi, seperti soal pergerakan nilai tukar.
Sebagai "pemanasan" biasanya Perry menceritakan kondisi pergerakan nilai tukar terkini, baru kemudian membahas tentang teori yang melandasi pergerakan nilai tukar seperti apa dan bagaimana seharusnya regulator merespons stabilisasi nilai tukar.
"Diskusi seperti itu biasanya menjadi hidup. Merangsang kawan-kawan mahasiswa menanyakan apa yang telah mereka baca di koran dan internet," ujarnya.
Selain mengajar, pria bergelar Master dan Phd di bidang moneter dan keuangan internasional dari Iowa State University, Amerika Serikat (AS) itu juga memberikan bimbingan thesis dan disertasi kepada mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa jaman sekarang terbilang kritis dalam membuat penelitian, karena mereka memperoleh informasi yang sangat luas dari berbagai media, selain dari buku.
"Dan itu yang membuat saya ketagihan mengajar. Karena melayani pertanyaan-pertanyaan yang kritis seperti itu," tambah Perry. Nah, pertanyaan-pertanyaan ini menjadi kesempatan bagi Deputi Gubernur BI bidang moneter ini untuk memberikan informasi dari sisi praktisi yang kemudian berkaitan dengan teori ekonomi.
Perry menilai, kawan-kawan mahasiswa tertarik akan keputusan kebijakan yang diambil oleh bank sentral, kemudian mereka merumuskannya melalui teori-teori yang dipelajari di kelas. "Termasuk soal policy mix yang dilakukan bank sentral. Karena itu jarang didapatkan oleh kawan-kawan dari buku-buku yang sudah ada," terangnya.
Nah, Perry menambahkan, selain membuat kebijakan moneter, serta mengajar, Ia tak lupa akan kesehatan tubuhnya. Alumnus S1 Universitas Gadjah Mada tahun 1982 ini memiliki hobi golf, renang, dan jogging. "Sekarang saya lebih aktif renang dan golf. Renang saya pilih untuk melatih pernapasan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News