Pertamina ajak milenial dukung pelestarian elang bondol

Rabu, 14 Agustus 2019 | 18:35 WIB   Reporter: SS. Kurniawan
Pertamina ajak milenial dukung pelestarian elang bondol

ILUSTRASI. Burung Elang


SATWA LANGKA - JAKARTA. Dengan menggandeng Jakarta Animal Aid Network (JAAN), PT Pertamina ikut menjaga populasi elang bondol. Melalui Terminal BBM Jakarta Group, perusahaan energi pelat merah ini mendukung konservasi satwa maskot Provinsi DKI Jakarta tersebut.

Sejak 2017, Pertamina menyokong dana perawatan elang bondol hingga lebih dari Rp 1 miliar hingga saat ini. Sebagian berasal dari dana yang mereka himpun dari pendaftaran lomba lari Pertamina Ecorun 2018 sebesar Rp 500 juta lebih.

Dewi Sri Utami, Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina, menjelaskan, bantuan Pertamina tersebut terwujud dalam beberapa kegiatan. Misalnya, renovasi kandang, pembangunan gapura atau pintu masuk Pusat Sanctuary Elang Bondol, dan perawatan.

“Komitmen kami terhadap pelestarian maskot Jakarta elang bondol masih berlanjut hingga saat ini, sebagai wujud kepedulian kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan rantai makanan,” ujar Dewi dalam siaran pers, Rabu (14/8).

Baca Juga: Pertamina distribusikan LPG 3 kg tambahan 82.840 tabung jelang Idul Adha

Pusat Sanctuary Elang Bondol berada di Pulau Kotok yang masuk dalam gugusan Kepulauan Seribu. Di pulau ini, terdapat 29 elang bondol yang bernama Latin Haliastur Indus.

Hewan endemik dengan ciri khas warna putih pada kepala hingga sebagian dada ini terancam punah, bahkan sudah jarang terlihat di Kepulauan Seribu. Karena itu, elang bondol menjadi hewan endemik yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990.

Melihat populasinya di ambang kepunahan, JAAN melakukan konservasi Elang Bondol sejak 2005. Program mereka adalah sanctuary alias suaka bagi elang bondol dengan kondisi fisik beragam.

Konservasi elang bondol di Pulau Kotok terdiri dalam beberapa bagian. Bila satwa berjulukan layang-layang sang Brahma kondisi fisiknya baik, akan masuk ke kelompok Treatment 1 atau berada dalam kandang besar.

Mereka mendapat pakan ikan mati di dalam kolam buatan. Perlahan, elang-elang itu akan mulai mencoba pakan ikan hidup untuk merangsang naluri berburu, kelak saat dilepas ke alam bebas.

Baca Juga: Keberadaan burung garuda kembali ditemukan

Jika lulus, elang bondol akan masuk dalam kelompok Treatment 2. Di kelas ini, mereka sudah mulai agresif dan memperoleh pakan ikan hidup juga dipisah satu sama lain.

Selanjutnya, elang bondol dibawa ke elompok SOS 2 atau tempat sosialisasi. Di dalam area SOS 2, tidak boleh terdengar suara manusia atau kegaduhan. Sebab, di kandang semi terbuka ini, mereka menjalani tes kemampuannya hidup mandiri sebelum dilepasliarkan.

Tidak semua orang bisa mengunjungi pusat konservasi elang bondol tersebut, harus seizin Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta dan JAAN. Tapi, untuk mendukung pengenalan satwa langka ini, Pertamina dan JAAN akan menggelar program Sahabat Semata.

Pertamina dan JAAN bakal mengajak Duta Elang Bondol untuk datang dan melihat langsung habitat burung ini di Pulau Kotok. Duta Elang Bondol merupakan pelajar SMA dan universitas di Jakarta, yang nanti akan menjadi motor penggerak pengenalan satwa maskot Ibu Kota itu kepada teman-teman maupun komunitas milenial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan
Survei KG Media
Terbaru