SNEAKERS - JAKARTA. Investasi sneakers tak luput dari efek negatif akibat pandemi virus corona. Pasalnya, sejumlah tempat penjualan sneakers terpaksa berhenti sehingga peminatnya pun cenderung berkurang.
Kolektor Sneakers Anugrah Aditya mengatakan kondisi investasi pada sneakers tak banyak berbeda dengan kondisi investasi keuangan yang juga mengalami penurunan. Itu tak terlepas dari banyak ecommerce sneakers yang mulai berhenti akibat pandemi virus corona.
Meski sebagian para penjual telah mengalihkan pada penjualan online, minat pemburu sneakers belum terkatrol. “Dengan minat permintaan yang turun berdampak pada penurunan harga,” kata Anugrah kepada Kontan.co.id akhir pekan ini.
Baca Juga: Bakal dirilis ulang, inilah sneaker Sean Penn Vans Checkerbo yang legendaris
Senada, kolektor Sneakers Robert Harianto menyebut permintaan terhadap sneakers cenderung berkurang di tengah mewabahnya virus corona. Namun, ia melihat harga pasaran sneakers tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan waktu sebelum virus corona menyebar.
Dari segi rilisan, Robert melihat sneakers yang menyandang gelar ‘wah’ adalah sneakers yang paling kena getahnya dari penyebaran virus corona.
Terbukti dari mundurnya perilisan sneakers kolaborasi Dior Homme dan Nike dalam bentuk Air Jordan 1. Keputusan untuk menunda perilisan itu diumumkan melalui situs resmi Nike pada Selasa (17/3).
Kendati berkurang, Anugrah bilang minat memburu sneakers tak benar-benar menghilang sepenuhnya. Sebab, investasi sneakers memiliki sifat yang berbeda ketimbang investasi keuangan.
Baca Juga: Nike Vaporfly sukses bujuk jutaan pelari amatir, ini kisah kontroversinya