Raja Nusantara kumpul bahas pelestarian budaya

Selasa, 11 Juli 2017 | 16:06 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Raja Nusantara kumpul bahas  pelestarian budaya


JAKARTA. Forum Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara ke-V kembali digelar di Jakarta. Rangkaian acara yang akan menampung 600 peserta ini berpotensi mengembangkan pemasaran budaya Indonesia.

Kegiatan silaturahmi nasional ke-V tahun 2017 kembali digelar di Gedung Nusantara, DPR RI, Jakarta. Acara yang diisi oleh 202 raja, ratu, datu dan sultan Indonesia ini bertujuan untuk bersatu menjaga pelestarian adat istiadat Indonesia. Rencananya, Silatnas akan digelar pada tanggal 27-30 Juli 2017.

Sekjen Badan Pengurus Silatnas, Upu Latu M.L Benny Ahmad mengatakan berkumpulnya raja, ratu, datu serta ratu termasuk generasi pewaris merupakan cara untuk tetap mempertahankan sejarah Indonesia. "Kami akan tetap bersatu bukan untuk kegiatan politik melainkan agar peradaban adat istiadat tetap terjaga," ujar Benny Ahmad di Kementerian Pariwisata, Selasa (11/7).

Dia menambahkan, acara berkumpulnya para raja, sultan, datu dan ratu ini bukanlah yang pertama. Forum Silatnas pertama sudah diselenggarakan di Istana Negara pada 7 Agustus 2009 diikuti oleh Presiden dan Wakil Presiden.

Silatnas kedua dilaksanakan di Gedung Merdeka, Bandung, kemudian ketiga di Malang tepanya Kerajaan Singosari, keempat di Bali dan kini di Gedung Nusantara, DPR RI. "Saya sangat apresiasi sebab banyak dibantu Pemerintah setempat juga jajaran Presiden, Wakil Presiden, Pimpinan DPD, Menteri hingga aparat Polri dan Panglima TNI," ucap raja keenam Maluku ini.

Dari 732 kerajaan di Indonesia, pewaris yang belum terhitung. Benny Ahmad bilang sebanyak 202 raja, ratu, sultan dan datu Indonesia yang akan hadir dalam acara Silatnas. Termasuk 32 bangsawan Silatnas dari Amerika, Miami, Florida, Jerman, Rusia, Korea, Filipina, Malaysia, Belanda, Pakistan, India dan Jepang yang akan hadir dalam Silatnas. "Kami juga akan menunggu cucu dari King Arthur asal Amerika untuk hadir," ungkapnya.

Hari Untoro Drajat, Staff Ahli Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata mengatakan peran raja, sultan, ratu dan datu Nusantara sangat penting dalam memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Termasuk menggali kearifan lokal dan mengembangkan budaya. "Pelestarian bukan hanya perlindungan bangunan tetapi isi di dalamnya yang membuat ketertarikan Nusantara Indonesia," imbuh Hari.

Sisi lain peninggalan fisik berupa bangunan keraton dan kesultanan di beberapa daerah di Tanah Air yang hingga kini terawat baik menjadi bagian penting dalam memperkuat unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas). Peninggalan bangunan kesultanan atau keraton menjadi bagian dari atraksi dan menjadi tarik bagi wisatawan nusantara dan wisman berkunjung ke Indonesia.

Lebih lanjut, Hari bilang keunggulan pariwisata Indonesia bertumpu pada potensi budaya kultur sebanyak 60%, potensi alam Indonesia 35% dan budaya buatan manusia 5%. Portofolio bisnis pariwisata Indonesia bertumpu pada potensi culture tersebut, kata dia dikembangkan berupa wisata warisan budaya dan sejarah, wisata religi (heritage and pilgrim tourism) 20%; wisata belanja dan kuliner (culinary and shopping tourism) 45%; dan wisata kota dan desa (city and village tourism) 35%.

Kegiatan Silatnas akan diikuti sekitar 600 peserta terdiri atas raja, sultan, datu, ratu, termasuk pewaris dan penerus kerajaan dan kesultanan serta kedatuan, permaisuri, putra-putri dan pangeran dari kerajaan, kesultanan, kedatuan, perwakilan bangsawan internasional, pejabat tinggi negara, duta besar negara sahabat, budayawan, sejarahwan, dan mahasiswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru