Ribuan Pelari Ramaikan Tangerang 10K yang Suguhkan Kekayaan Budaya Kota Tangerang

Minggu, 07 Desember 2025 | 11:20 WIB
Ribuan Pelari Ramaikan Tangerang 10K yang Suguhkan Kekayaan Budaya Kota Tangerang
ILUSTRASI. Ribuan pelari meramaikan penyelenggaraan perdana Tangerang 10K di kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Minggu (7/12).

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Ribuan pelari meramaikan penyelenggaraan perdana Tangerang 10K yang merupakan ajang lari buah kolaborasi Pemerintah Kota Tangerang bersama Harian Kompas dan bank bjb, Minggu (7/12).

Mengambil start dan finis di kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Tangerang 10K dirancang khusus untuk memberikan pengalaman lebih dari sekadar kompetisi.  

Setiap kilometer lintasan Tangerang 10K menghubungkan para pelari dengan denyut kehidupan Kota Tangerang. Dari kawasan pemerintahan yang menjadi simbol perjalanan kota modern, hingga ruas Jalan Daan Mogot yang menjadi nadi pergerakan masyarakat sehari-hari. 

Saat pelari memasuki segmen kota lama, suasana pun perlahan berubah. Taman Makam Pahlawan Taruna, Masjid Agung Al-Ittihad dengan kubah kerucut bernuansa Tionghoa, dan kawasan titik nol Kota Benteng menghadirkan lanskap budaya yang bertaut antara masa kini dan masa lampau. 

Di sepanjang Pasar Lama, bangunan cagar budaya seperti Museum Benteng Heritage, Kelenteng Boen Tek Bio, dan Masjid Jami Kalipasir menyuguhkan potongan sejarah Kota Tangerang yang jarang tersingkap dalam keseharian. 

Deretan bangunan tua serta suasana pecinan yang masih terjaga menjadi panorama yang menemani langkah para pelari, memperlihatkan bagaimana jejak masa lampau kota tersebut tetap hidup di tengah modernitas. 

Baca Juga: 7.500 Pelari Siap Berlari di PLN Electric Run 2025 dengan Semangat Energi Pembaharuan

Kemeriahan Tangerang 10K semakin terasa berkat ragam cheering dan atraksi budaya yang disiapkan untuk menyemangati pelari di sepanjang rute. Dukungan masyarakat yang memadati berbagai titik rute.

Ini menjadikan Tangerang 10K bukan hanya ajang berlari, tetapi juga ruang bersama untuk merayakan identitas kota. 

Suasana ini sekaligus menghidupkan tema Run the Story yang diusung Tangerang 10K. Tema tersebut mengajak para pelari dan masyarakat untuk ikut menuliskan ceritanya bersama Kota Tangerang. 

Setiap dukungan warga, atraksi budaya, hingga titik-titik rute yang dilalui menjadi bagian dari cerita kolektif yang dirayakan pagi itu, memperlihatkan bagaimana Kota Tangerang tumbuh melalui kebersamaan warganya. 

Penyelenggaraan Tangerang 10K tahun ini juga menorehkan catatan capaian yang membanggakan. Para pelari terbaik dari berbagai kategori menunjukkan performa impresif sejak garis start. 

Di kategori National Female, Nefriana Ariance Daik tampil sebagai juara dengan catatan waktu 00:36:53. Sementara gelar Master Female diraih Cecilia Thrisna Gunawan dengan waktu 00:45:27, dan kemenangan Frontliner Female diamankan oleh Yvonne Hillery Betiyang finis dengan waktu 00:45:33. 

Baca Juga: Semarang 10K 2025 Gaungkan Own The Game, Bidik 3.000 Pelari

Pada kelompok pria, Rikki Marthin Luther S. keluar sebagai pemenang National Male dengan waktu 00:31:25. Di kategori Master Male, Abdul Haris mencatat waktu tercepat 00:36:24, sedangkan Chandra Anugrah Pratama menjadi yang terbaik di kategori Frontliner Male dengan waktu 00:33:26. 

Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman menyampaikan apresiasinya terhadap besarnya partisipasi publik dan kelancaran acara. 

"Melihat pelaksanaan Tangerang 10K hari ini, saya sangat bangga dan terharu dengan antusiasme masyarakat yang begitu luar biasa. Ribuan pelari dari berbagai kota hadir dan meramaikan Kota Tangerang sejak pagi hari," katanya dalam konferensi pers usai Tangerang 10K.

"Ini menjadi bukti bahwa Tangerang memiliki potensi besar sebagai tuan rumah event olahraga berskala nasional," imbuh dia.

Herman menegaskan, Tangerang 10K bukan hanya kompetisi, tetapi ruang kolaborasi antara olahraga, pariwisata, ekonomi kreatif, dan pelaku UMKM lokal, sekaligus momentum untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kota Tangerang melalui pengalaman berlari. 

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Adi Prinantyo mengungkapkan hal serupa, yang menilai antusiasme pelari terlihat sejak area start hingga garis finis.

Baca Juga: Usung Tema Time To Rise, LPS Monas Half Marathon 2025 Angkat Semangat Kebangkitan

Ia juga menyoroti kehadiran dukungan masyarakat kota yang membuat atmosfer lomba terasa sangat hidup. Menurutnya, sebagai ajang yang pertama kali digelar, catatan waktu para pelari menunjukkan performa yang cukup impresif, bahkan beberapa di antaranya berhasil mencatatkan personal best

"Tangerang 10K juga diisi oleh The Frontliner terpilih yang turut berkompertisi sekaligus memberikan warna tersendiri, tetapi juga meningkatkan level kompetisi Tangerang 10K sebagai ajang yang inklusif namun tetap memiliki standar persaingan yang kuat," ujarnya. 

CEO Regional IV bank bjb Ujang Aep Saepulloh menyampaikan, Tangerang 10K perdana ini juga menjadi bukti bagaimana sinergi lintas pihak mampu menciptakan penyelenggaraan yang hangat dan partisipatif. 

"Dapat dilihat dari antusiasme para pelari yang datang ke Kota Tangerang untuk mengikuti Tangerang 10K perdana, bahwa kolaborasi antara berbagai pihak mulai dari pemerintah kota, penyelenggara, komunitas, dinas-dinas, kepolisian, hingga masyarakat berjalan dengan sangat baik," sebutnya.

Ia menambahkan, kehadiran bjb Teras Lokal di race village dan aktivitas UMKM di sekitar area acara menjadi salah satu bukti bagaimana kegiatan ini mendorong ekonomi lokal. 

Kolaborasi ini, menurutnya, sejalan dengan komitmen bank bjb dalam mendukung gaya hidup sehat, penguatan ekonomi daerah, dan pertumbuhan ekosistem olahraga yang berkelanjutan. 

Selanjutnya: Cara Hitung Cicilan KPR Aman Berdasarkan Gaji: Panduan Praktis

Menarik Dibaca: Rayakan Satu Dekade, Shopee Hadirkan Ragam Promo dan Rangkaian Kolaborasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Close [X]