Ridwan Kamil: Orangtua jangan bangga kalau anak bisa main ponsel sejak kecil

Jumat, 29 November 2019 | 15:38 WIB Sumber: Kompas.com
Ridwan Kamil: Orangtua jangan bangga kalau anak bisa main ponsel sejak kecil

ILUSTRASI. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kiri) memberikan keterangan kepada awak media saat menggelar konferensi pers terkait penetapan tersangka dugaan kasus suap Meikarta yang melibatkan Sekda


SMARTPHONE / PONSEL PINTAR - BANDUNG. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta para orangtua untuk selalu mengawasi penggunaan gawai yang dimainkan anak. Ia mengaku miris dengan adanya orangtua yang terkesan bangga lantaran anaknya mampu mengoperasikan gawai di usia yang masih kecil. 

"Orangtua jangan bangga jika anaknya bisa main hape. Kadang suka dipamerkan bisa main hape di usia masih kecil. Lebih baik kita fokuskan pada kegiatan motorik, pertumbuhan yang normal, berinteraksi dengan alam," tutur Emil, sapaan akrabnya, kepada Kompas.com, Kamis (28/11). 

Baca Juga: Sebanyak 4,5 juta pengguna Indonesia rayakan UC 11.11 shopping festival

Menurut Emil, pada dasarnya sesuatu yang berlebihan itu berbahaya. Dalam konteks anak kecanduan game, yang perlu diperhatikan adalah frekuensi pemakaian. Karena itu, kata Emil, Pemprov Jabar telah menggagas sejumlah program untuk mengurangi interaksi anak dengan gawai. 

Salah satunya, program maghrib mengaji serta sekolah tanpa gangguan gawai (Setangkai). Menurut dia, kasus anak kecanduan game banyak menyasar kalangan menengah atas. 

"Memang tidak terukur hasilnya secara ilmiah, tetapi upaya itu sudah ada. Jadi saya mengapresiasi apapun langkah yang dilakukan untuk mengurangi. Karena sekarang hadir penyakit mental baru yang membuat rumah sakit jiwa di Cisarua akhirnya mengalokasikan ruang dan perawatannya untuk penyakit mental kecanduan hape,' ujar dia. 

Baca Juga: Realme 5s resmi masuk Indonesia, ini harga dan spesifikasinya

"Dan kebanyakan menengah atas, justru golongan kaya yang memang karena punya kemudahan memberikan hp di usia lebih muda," kata Emil menambahkan. 

Emil juga tengah mengkaji penerapan aturan yang melarang anak mendapat fasilitas gawai hingga usia tertentu. Di beberapa negara, kata Emil, aturan itu telah diterapkan. 

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru