Sajian minang bikin lidah bergoyang

Jumat, 28 Juni 2019 | 17:41 WIB   Reporter: Dikky Setiawan
Sajian minang bikin lidah bergoyang


RESTORAN -JAKARTA. Anda penggemar kuliner khas Minang? Jika iya, coba sesekali menyambangi kawasan ruko Wijaya Grand Center di Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Di area perkantoran ini, ada salah satu kedai yang menyajikan masakan khas Sumatra Barat. Namanya MandagaCanteen.

Tidak sulit menuju MandagaCanteen. Kalau datang dari bilangan Permata Hijau, Kebayoran Lama, arahkan kendaraan ke kawasan Panglima Polim, Kebayoran Baru. Setibanya di sana, Anda tinggal mencari ruko Wijaya Grand Center. Nah, kedai MandagaCanteen letaknya persis di depan parkiran motor Ruko Wijaya Grand Center Blok C Nomor 40.

Plang warna kuning di ruko berlantai dua bertuliskan: Mandaga menjadi penanda utama kedai yang berdiri sejak tahun 2014 ini. Begitu membuka pintu masuk, Anda akan langsung disambut coffee bar, yang menyajikan berbagai jenis kopi nusantara. Di sisi kiri pintu masuk, ada jendela terbuka dengan desain khas Melayu yang memperlihatkan bagian dalam kedai.

Suasana ruangan di lantai 1 terasa sangat nyaman dan homey. Anda serasa berada di rumah daripada di rumah makan. Interiornya terlihat tradisional. Ada sentuhan Melayu dengan furnitur kuno. Piring-piring keramik warna-warni mengisi sebagian dindingnya.

Suasana di lantai dua pun tak berbeda jauh. Di salah satu sudut dinding, terpajang kumpulan foto hitam putih keluarga pemilik kedai. Desain kedai yang homey ini, tampaknya, sengaja dirancang sang pemilik agar pelanggan senang berfoto dan mengunduh pengalaman makan di MandagaCanteen di sosial media. Luas lahan Mandaga sekitar 70 meter persegi, dengan total luas bangunan dua lantai sekitar 176 meter persegi, kata Yanvita Nuarima, salah satu owner MandagaCanteen.

Perempuan yang akrab disapa Rima itu menambahkan, ada 25 meja dan 80 buah kursi di kedai MandagaCanteen. Di ruangan lantai pertama, kedai ini mampu menampung sekitar 35 pengunjung sekaligus. Sedangkan di ruangan lantai kedua bisa menampung 45 pengunjung. Total, kedai ini bisa menampung 80 orang pengunjung.

Rima bilang, kedainya menawarkan aneka masakan khas Padang yang populer di masyarakat. Sebut saja, misalnya, sate Padang, soto Padang, lontong sayur Padang, dan nasi goreng Mandaga. Meski masakan Minang jadi andalan, kata Rima, kedainya juga punya makanan khas nusantara lain, seperti sop iga, sop buntut, dan pecel.
 
Taburan dendeng sapi

Untuk bisa menikmati seporsi soto Padang plus nasi, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp 35.000. Lalu, harga sate Padang isi delapan tusuk Rp 40.000 per porsi, lontong sayur Padang Rp 24.000 per porsi dan nasi goreng Mandaga Rp 35.000 per porsi.

Tentu, ada harga, ada rasa. Uang yang dikeluarkan itu akan terbayar dengan kelezatan kuliner khas Padang racikan kedai ini. Apalagi, Anda enggak perlu pakai lama untuk menunggu makanan yang dipesan. Hanya dalam waktu sekitar 5 menit, menu makanan yang dipesan sudah tersedia di meja.

Sepintas, tidak ada yang berbeda dari penampilan makanan khas Minang yang disajikan MandagaCanteen dengan racikan kedai-kedai lainnya. Contoh, soto Padang. Sama seperti soto Kudus atau ambengan, penyajian soto Padang di kedai ini menggunakan mangkuk kecil. Tampilan kuah soto Padang Mandaga juga terlihat bening.

Yang membedakan, soto Padang khas Mandaga berisi bihun, perkedel kentang dan potongan kecil daging sapi goreng (dendeng) dan taburan kerupuk merah khas Padang. Kekuatan aroma soto khas Mandaga terletak pada aroma bumbu rempah seperti pala dan cengkih.

Dus, rasa kuah soto Padang Mandaga sangat gurih dan khas Minang. Rasa asin pas terasa di lidah. Begitu sesendok soto masuk ke dalam mulut, taburan dendeng yang menyelimuti permukaan soto betul-betul memberikan sensasi lezat.

Selain soto, Anda bisa mencicipi hidangan khas Minang lainnya, yakni sate Padang. Seporsi sate Padang khas Mandaga berisi delapan tusuk. Diguyuri kuah kacang berwarna cokelat, sate Padang Mandaga mirip sate Padang yang bertebaran di pinggir jalan atau kedai lainnya.

Bedanya, sate Padang Mandaga hanya terbuat dari lidah sapi, tidak dicampur jeroan lainnya. Lidah sapinya terasa empuk lembut dengan aroma smoky bakaran. Sangat enak dibaluri bumbu kental sate. Setelah masuk ke mulut, ada sedikit jejak pedas merica dan ketumbar dalam bumbu sate. Tapi rasa rempahnya tak terlalu kuat.

Berbeda dengan nasi goreng ala Mandaga yang rasa rempahnya sangat kuat, terutama aroma pala, cengkih dan kapulaga. Sama seperti soto Padang, nasi goreng Mandaga juga ditaburi dendeng. Selain itu, ada tambahan telur mata sapi, irisan mentimun, tomat dan daun salada.

Menurut Rima, khusus dendeng soto dan nasi goreng, pihaknya menyetok daging sapi sekitar 4 kilogram untuk kebutuhan selama dua hari. Sedangkan lidah sapi untuk bahan baku sate, Mandaga menyetok sebanyak 6 biji.

Kata Rima, menu andalan seperti soto Padang, sate Padang, lontong sayur Padang dan nasi goreng Mandaga masing-masing bisa terjual sebanyak 30 porsi per hari. Bila ditotal dengan menu lain, omzet kami bisa Rp 200 juta per bulan, katanya.

Sebagai hidangan penutup, Anda bisa memilih aneka minuman khas racikan Mandaga. Salah satunya teh talua atau teh telur khas Minang yang dibanderol Rp 23.000 per gelas. Teh talua merupakan campuran air teh yang diaduk dengan kuning telur bebek, susu kental manis dan taburan kayu manis hingga berbuih, mirip teh tarik.

Bukan hanya masyarakat biasa, sejumlah pesohor negeri ini juga pernah mencicipi sedapnya masakan MandagaCanteen. Di Instagram kedai ini terpampang foto-foto selebriti ternama seperti Titik Puspa, Dede Yusuf, Uya Kuya, Anji, Cristian Sugiono, Yana Julio, Dewa Bujana, Giring Nidji, Pongki Barata hingga Kevin Aprilio.

Anda tertarik? Saran saja, datanglah di luar jam makan siang. Sebab, pada jam itu, kedai ini penuh pengunjung. Catat pula jam buka kedai ini dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. kedai ini buka dari hari Senin-Sabtu.

Merekrut chef khusus masakan Minang

Siapapun mafhum, bisnis kuliner menjadi salah satu peluang usaha yang tidak ada matinya. Maklum, semua orang perlu makan. Namun menjadi pelaku usaha kuliner tentu tidaklah mudah. Selain passion, salah satu kunci sukses bisnis kuliner adalah meracik resep makanan. Hal ini pula yang dilakukan oleh manajemen MandagaCanteen.

Untuk mempertahankan cita rasa makanan khas minang, MandagaCanteen mempercayakan urusan resep masakannya kepada juru masak alias chef khusus masakan padang. Saat ini Mandaga mempekerjakan 12 orang karyawan. Kami hanya ada satu chef yang khusus meramu resep masakan dan dia berasal dari Sumatra Barat, ujar Yanvita Nuarima, salah satu pemilik MandagaCanteen.

Oh iya, asal Anda tahu, MandagaCanteen didirikan oleh lima orang, yakni Yanvita Nuarima beserta empat orang rekannya berdarah minang: Aldo Andarilo, Widia Astari, Gian Gufran, dan Lucky Fakhriadi. Yang pertama kali membuat resep Mandaga adalah ibunda dari Widia Astari. Resep itu dipertahankan hingga sekarang, imbuh wanita yang akrab disapa Rima itu.

Selain mempertahankan resep, Mandaga juga terus melakukan inovasi menu makanan. Hal ini ditujukan untuk menjaring pelanggan di sekitar ruko Wijaya Grand Center yang masuk kelas A. Pasalnya, menurut Rima, sebagian besar pelanggan Mandaga adalah kalangan eksekutif muda yang bekerja di sekitar area ruko. Ke depan kami berencana membuka cabang. Pilihannya di Jakarta atau Bogor, tandas Rima.

Mandaga Canteen

Wijaya Grand Canter Blok C No.40

Jln. Wijaya II Dharmawangsa Jak-Sel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan
Terbaru