Sebanyak 29.101 wisatawan sudah kunjungi Morotai sepanjang semester I-2019

Rabu, 04 September 2019 | 11:33 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
Sebanyak 29.101 wisatawan sudah kunjungi Morotai sepanjang semester I-2019

ILUSTRASI. Museum Perang Dunia II di Morotai


JELAJAH EKONOMI PARIWISATA -PULAU MOROTAI. Sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata Bali Baru, Kabupaten Pulau Morotai terlihat memikat. Tak heran, bekas markas tentara Sekutu pada Perang Dunia II ini terus diburu turis.

Di bibir Samudera Pasifik ini, para pelancong tak hanya disuguhkan kemolekan wisata bahari, tapi juga digugah oleh cerita sejarah. Dengan perpaduan itu, tak aneh jika jumlah wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) yang terpikat terus meningkat.

Baca Juga: Masuk semester II, hotel Grup Sahid catatkan okupansi 70%

Tak cukup dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Nona N. Duwila menuturkan, pihaknya pun tengah menggarap sektor perikanan dan pertanian untuk semakin menyemarakan suguhan wisata di Moratai.

"Itu sebagai sektor unggulan, ujung tombak pariwisata Morotai," kata Nona kepada tim KONTAN Jelajah Ekonomi Pariwisata 2019 saat ditemui di Kantornya, Selasa (3/9).

Dalam pengembangan wisata ini, Nona mengaku terbantu dengan program 10 destinasi wisata Bali Baru yang digencarkan pemerintah pusat. Tak hanya dari sisi promosi, kata Nona, pemerintah pusat pun intensif mengucurkan bantuan sejak tahun 2017.

Dalam dua tahun terakhir saja, lebih dari Rp 11 miliar digelontorkan pemerintah pusat untuk menyokong pembangan pariwisata di Morotai. Hasilnya memang tak mengecewakan.

Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai, kunjungan wisnus dan wisman di Morotai kian menanjak. Pada tahun 2015, turis yang berkunjung ke Morotai baru mencapai 3.733 wisatawan (3.254 wisnus dan 479 wisman).

Pada tahun 2016, jumlah turis terdongkrak menjadi 5.792 wisatawan (5.255 wisnus dan 437 wisman). Setahun berselang, jumlahnya meroket dan sudah berada di angka belasan ribu, tepatnya 13.129 wisatawan (12.545 wisnus dan 584 wisman).

Lalu pada tahun 2018, kembali naik menjadi 15.044 wisatawan (14.130 wisnus dan 914 wisman). Nah, di tahun ini, jumlah turis yang terpincut Morotai melesat pesat.

Sampai Juni 2019 saja, turis yang bertandang ke Morotai sudah meningkat 93% dibandingkan jumlah wisatawan sampai akhir tahun lalu. Sepanjang Semester I, Morotai sudah datangi 29.101 wisatawan (28.590 wisnus dan 511 wisman).

Nona menuturkan, adanya perhelatan alias event yang digelar menjadi penarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Morotai. Apalagi, Morotai masuk ke dalam calender of event Kementerian pariwisata 2019.

Pada 2 Agustus-8 Agustus 2019 lalu misalnya, diadakan Festival Morotai yang menampilkan sejumlah atraksi budaya mulai dari tari-tarian hingga pemecahan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam pertunjukkan Bambu Tada.

Nona menyampaikan, adanya event semacam itu memang menjadi strategi yang akan terus digencarkan. Setiap bulan, kata Nona, pihaknya berupaya untuk mengadakan event, lantaran pada saat ada perhelatan inilah jumlah turis mencapai puncaknya.

"Kita upayakan satu tahun kalender ada event," tutur Nona.

Kendati begitu, masih ada hal yang dikeluhkan Nona. Menurutnya, jumlah turis yang datang masih bisa digenjot andai akses transportasi udara bisa lebih banyak tersedia.

Pasalnya, saat ini penerbangan dari dan ke Morotai hanya tersedia satu penerbangan, yakni Wings Air. Itu pun masih harus dua kali transit, di Manado dan di Ternate.

Nona menuturkan, pihak Pemerintah Kabupaten Morotai sudah mengusulkan ke Kementerian terkait agar jumlah penerbangan bisa ditambah. Selain itu, ada rute penerbanhan baru, seperti dari Manado-Morotai serta Denpasar-Morotai

"Bupati sudah mengusulkan, sedang mengurus. Sekarang sedang koordinasi bagaimana ada link penerbangan tambahan," tandas Nona.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini
Terbaru