Sejarah singkat kalender Masehi, sistem penanggalan yang digunakan banyak negara

Senin, 12 Oktober 2020 | 11:54 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Sejarah singkat kalender Masehi, sistem penanggalan yang digunakan banyak negara

ILUSTRASI. Sejarah singkat kalender Masehi, sistem penanggalan yang digunakan banyak negara.


EDUKASI -  Ada beberapa sistem penanggalan yang digunakan, salah satunya adalah kalender masehi. 

Sistem penanggalan pada kalender masehi banyak digunakan oleh masyarakat. Kalender ini digunakan hampir di semua negara di dunia. 

Penanggalan ini sudah digunakan lebih dari 4 abad lamanya. Kalender masehi atau kalender Gregorian pertama kali dikenalkan pada tahun 1582. 

Kalender Masehi, bersumber dari Encyclopedia Britannica, dibuat berdasarkan sistem penanggalan matahari. Sistem ini menggunakan hitungan waktu perputaran bumi terhadap matahari. 

kalender masehi

Awal ditemukan

Kalender masehi pertama kali digunakan di benua Eropa. Sebelum kalender ini, kalender Julian terlebih dahulu digunakan. 

Mengutip dari Live Science, astronom Romawi menghitung waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari. 

Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan angka 365,25 hari. Hal ini berpengaruh pada musim yang datang lebih lambat. 

Baca Juga: 10 Warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui UNESCO

Kaisar Julius Caesar kemudian menambahkan satu hari di bulan Februari setiap 4 tahun sekali. Penanggalan ini kemudian dinamai dengan kalender Julian.

Setelah lama digunakan, ada kesalahan perhitungan dalam kalender Julian. Pada tahun 1570an, kalender Julian melenceng dari tanggal matahari sebanyak 10 hari.  

Karenanya sistem penanggalan ini tidak sinkron dengan musim dalam setahun. Penanggalan ini dikhawatirkan akan membuat hari Paskah terus menjauh dari tanggal seharusnya.  

Penemu kalender Masehi

Karena penanggalan yang keliru, Paus Gregorius XIII membuat sistem penanggalan yang baru. Kalender ini dikenal sebagai kalender Gregorian atau kalender Masehi. 

Melansir dari Vox.com, Paus Gregorius XIII bersama dengan ahli fisika Aloysius Lilius, dan ahli astronomi Christopher Clavius mengembangkan kalender ini selama 5 tahun. 

Penemu kalender Masehi

Dalam kalender Gregorian, penambahan hari setiap 4 tahun sekali dihapuskan. Sistem kabisat berlaku empat tahun sekali kecuali tahun yang tidak habis dibagi 400. 

Jadi tahun kabisat jatuh pada tahun 2000, tapi tidak di 1900, 1800, atau 1700. Paus Gregorius XIII juga memindahkan tahun baru yang semula 25 Maret menjadi 1 Januari. 

Sempat ditolak

Penanggalan ini langsung diterima di negara-negara penganut Kristen Katolik. Setelah diperkenalkan, Italia, Spanyol, dan Portugal memakai kalender Masehi. 

Bersumber dari History.com, Inggris dan Amerika baru menggunakan kalender Masehi pada 1752. Sebelumnya mereka mencurigai adanya niat terselubung oleh dari kalangan Katolik. 

Dalam perjalanannya, banyak negara yang mulai menggunakan kalender Masehi. Arab Saudi yang semula memakai kalender Hijriah, tahun 2016 mulai memakai kalender Masehi. 

Selanjutnya: Suka belajar sambil mendengarkan musik? Ini 5 manfaat yang bisa didapat

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana
Terbaru