TOKOH - Intip profil Iwan Setiawan Lukminto yang ditangkap oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) . Komisaris Utama atau Komut Sritex menjadi perbincangan pasca penangkapan terkait dugaan kasus korupsi.
Laporan Kontan.co.id, Kejagung telah menangkap Iwan Setiawan Lukminto selaku Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex periode 2014-2023.
"Iya benar yang bersangkutan diamankan tadi malam di Solo dan dibawa ke Kejagung. Saat ini sedang diperiksa sebagai saksi," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar saat dikonfirmasi, Rabu (21/5).
Meski begitu, Harli belum menjelaskan Iwan Lukminto diperiksa terkait perkara apa. Sebelumnya, Harli pernah menyampaikan bahwa Kejagung tengah mengusut dugaan korupsi pemberian kredit ke Sritex.
Baca Juga: Kejagung Tangkap Eks Dirut Sritex Iwan Lukminto
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang selama ini dikenal sebagai salah satu produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara, resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada 21 Oktober 2024.
Kepailitan ini menjadi puncak dari serangkaian persoalan keuangan dan manajerial yang telah lama membayangi perusahaan, termasuk beban utang triliunan rupiah yang gagal dibayar.
Padahal, di masa kejayaannya, Sritex dikenal luas sebagai pemasok tekstil dan seragam militer untuk puluhan negara.
Krisis yang melanda perusahaan ini berdampak langsung terhadap nasib lebih dari 8.000 karyawan serta mengguncang industri tekstil nasional.
Untuk itu, simak profil Iwan Setiawan Lukminto, mantan Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam industri tekstil Indonesia.
Baca Juga: 1.300 Eks Buruh PT Sritex Kembali Bekerja Sejak 5 Mei 2025, Khusus Divisi Garmen
Profil Singkat
- Nama Lengkap: Iwan Setiawan Lukminto
- Tempat, Tanggal Lahir: Surakarta (Solo), 24 Juni 1975
- Pendidikan: Sarjana Business Administration, Suffolk University, Boston, AS (1997); alumni LEMHANAS Angkatan 20
- Keluarga: Putra sulung dari almarhum H.M. Lukminto, pendiri Sritex; menikah dengan Megawati; memiliki tiga anak.
Pendidikan
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Solo, Iwan melanjutkan studi ke Amerika Serikat dan meraih gelar Sarjana Business Administration dari Suffolk University, Boston, pada tahun 1997.
Ia juga merupakan alumni LEMHANAS Angkatan 20, yang memperkuat pemahamannya dalam bidang kepemimpinan dan kebijakan strategis.
Iwan memulai karier di Sritex pada tahun 1997 sebagai asisten direktur. Dua tahun kemudian, ia diangkat menjadi Wakil Direktur Utama. Pada tahun 2006, ia menjabat sebagai Direktur Utama dan memimpin perusahaan hingga Maret 2023, sebelum beralih ke posisi Komisaris Utama hingga 2025.
Selama masa kepemimpinannya, Sritex berkembang menjadi salah satu pemain utama industri tekstil Indonesia.
Baca Juga: Dalami Dugaan Korupsi Sritex, Kejagung Periksa Sejumlah Bank Daerah
Kepailitan Sritex
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara, resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada 21 Oktober 2024. Keputusan ini merupakan puncak dari serangkaian masalah keuangan yang telah membelit perusahaan selama beberapa tahun terakhir.
Sritex mengalami kesulitan keuangan yang signifikan, dengan total utang mencapai Rp17,1 triliun pada Desember 2020. Meskipun memiliki aset sebesar Rp26,9 triliun, perusahaan menghadapi arus kas negatif dan kesulitan dalam menagih piutang dari pelanggan, terutama selama pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang jangka pendeknya.
Pada Januari 2022, Sritex sempat mencapai kesepakatan restrukturisasi utang dengan krediturnya melalui Putusan Homologasi. Namun, perusahaan gagal memenuhi kewajiban pembayaran sesuai kesepakatan tersebut. Akibatnya, pada September 2024, PT Indo Bharat Rayon mengajukan permohonan pembatalan homologasi dan meminta agar Sritex dinyatakan pailit.
Proses Hukum dan Dampaknya
Pengadilan Niaga Semarang mengabulkan permohonan tersebut dan menyatakan Sritex serta tiga anak perusahaannya yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya pailit.
Keputusan ini berdampak langsung pada operasional perusahaan, yang secara resmi berhenti pada 1 Maret 2025. Sekitar 10.000 karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai konsekuensi dari penutupan ini.
Baca Juga: Jaminan Pekerja Sritex yang Terkena PHK Segera Cair
Aktivitas Organisasi
Iwan aktif dalam berbagai organisasi, antara lain:
- Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) periode 2020–2021
- Dewan Penasihat AEI sejak 2021
- Anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bidang Pengembangan Pasar Modal dan Investasi periode 2020–2023
- Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) periode 2020–2023
- Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia
Pada 20 Mei 2025, Iwan ditangkap oleh Kejaksaan Agung di Solo terkait dugaan korupsi dalam pemberian kredit kepada Sritex Group.
Prestasi dan Penghargaan
Meski banyak kontroversi muncul, pada tahun 2020, Iwan masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, dengan kekayaan mencapai USD 515 juta (sekitar Rp 7,81 triliun saat itu), berada di peringkat ke-49.
Penangkapan ini merupakan bagian dari penyelidikan atas dugaan penyalahgunaan dana pinjaman dari bank daerah dan uang pemerintah.
Demikian informasi menarik perjalanan karier Iwan Setiawan Lukminto yang menjadi perbincangan masyarakat.
Tonton: Penerimaan Pajak Turun 10,8% Per April 2025
Selanjutnya: Bill Gates Prediksi Banyak Pekerjaan Punah Akibat AI, Tapi 3 Profesi Ini Masih Aman
Menarik Dibaca: Kasus Covid-19 Meningkat di Beberapa Negara Asia, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News