Soto Betawi Haji Yakub: tetap sedap meski tanpa penyedap rasa

Senin, 09 Januari 2012 | 09:54 WIB
Soto Betawi Haji Yakub: tetap sedap meski tanpa penyedap rasa
ILUSTRASI. Bank BRI. KONTAN/Carolus Agus Waluyo

Reporter: Azis Husaini | Editor: Catur Ari

Soto betawi memang sudah kesohor di kalangan pencinta kuliner Tanah Air. Tapi, kayaknya, kurang bahkan belum afdal kalau Anda, penggila makanan berkuah santan ini tidak mencicipi soto betawi racikan Haji Yakub. Konon, menurut para pemberani yang tak gentar menghadapi kolesterol, kedai ini masuk dalam jajaran kuliner yang wajib dicoba.

Sesuai namanya, Soto Betawi Kebayoran Lama Haji Yakub, berlokasi di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Persisnya, di Jalan Kebon Mangga IV Nomor 9. Agak sulit menemukan lokasi kedai ini. Maklum, posisi kedainya tidak di pinggir jalan utama seperti kedai kebanyakan, melainkan di sebuah gang sempit, tepat di depan Pasar Kebayoran Lama. Apalagi, mulut gang ini sedikit terhalang sebuah warung tenda pecel lele dan tak ada papan petunjuk.

Untuk yang membawa mobil, silakan parkir kendaraan Anda di Pasar Kebayoran Lama. Setelah itu ayunkan kaki Anda ke Jalan Kebon Mangga IV. Kalau masih bingung, tanya saja pedagang di sekitar situ, pasti mereka dengan cepat membantu mengarahkan Anda ke kedai tersebut. Letaknya sekitar 50 meter dari mulut gang.

Semula, menurut Muntaqo, anak pertama Haji Yakub yang kini mengelola kedai, sang ayah membuka usaha di pinggir Jalan Kebayoran Lama, sekitar mulut Jalan Kebon Mangga IV, pada 1959 silam. Karena menempati tanah sengketa, terpaksa pindah di 1997 ke tempat yang sekarang. “Ini adalah rumah kakek saya,” ungkapnya.

Di kedai sederhana yang hanya bisa menampung delapan orang sekaligus ini, Muntaqo meneruskan usaha sang ayah yang kini memilih menghabiskan masa tuanya di daerah Parung, Bogor. Di kedai ini ada tiga meja dengan kursi kayu panjang dan plastik. Satu meja dengan kursi kayu panjang menempel dengan tempat Muntaqo meracik soto betawi. Karena tempatnya yang sempit, lebih banyak pelanggan yang beli untuk dibawa pulang.

Begitu Anda mendapat tempat duduk, segera saja pesan. Enggak pakai lama, semangkuk soto betawi dan sepiring nasi langsung terhidang di meja. Aroma kuah soto yang begitu harum langsung membangkitkan selera makan.

Jangan buru-buru menyantapnya. Seruput dulu sesendok kuah santan soto betawi Haji Yakub. Rasa gurihnya niscaya akan menggoyang lidah. Anda pun ingin terus dan terus menyeruput kuah sotonya.

Pakai kayu bakar

Muntaqo menjamin soto betawinya tidak memakai penyedap rasa. Ini salah satu alasan yang membuat banyak pelanggan jatuh hati dengan soto betawi Haji Yakub, sehingga datang dan datang lagi. Bumbu-bumbu yang bercampur dengan santan dan kaldu sangat pas. “Saya masak kuah soto masih pakai kayu bakar,” kata dia membagi salah satu resepnya.

Setelah menyeruput kuah soto, giliran merasakan isi soto berupa daging dan jeroan sapi. Rasanya sungguh lembut dan tekstur daging benar-benar empuk. Rasa bumbunya pun betul-betul menyerap ke bagian dalam daging dan jeroan.

Muntaqo berbagi resep keempukan jeroan sapi yang menjadi isi soto betawinya. Sebelum proses pemasakan, menurut dia, jeroan seperti babat dicuci memakai air panas sampai bersih hingga warna hitamnya hilang. Setelah itu dibilas kedua kalinya untuk memastikan supaya ketika direbus nanti semua kotoran sudah tidak ada lagi. Proses perebusan babat memakan waktu dua jam. Namun, “Kalau paru cukup satu jam saja,” bebernya.

Tapi, tidak lengkap menyantap soto betawi Haji Yakub yang sedap itu tanpa ditemani asinan mentimun yang diiris kecil-kecil. Rasa asin, asam, dan pedasnya bisa menetralkan santan yang menempel di lidah. Anda bisa menambah perkedel daging sebagai pelengkap.

Untuk merasakan kenikmatan soto betawi Haji Yakub Anda hanya perlu merogoh kocek Rp 17.000 per porsi. Tambah sepiring nasi putih, seporsi asinan, dan satu perkedel daging, harganya masing-masing Rp 2.000.

Setiap hari, Muntaqo yang membuka kedai mulai jam sepuluh pagi, dan sampai pukul tiga sore bisa menjual 100 porsi soto betawi. Itu berarti, penghasilannya dari penjualan soto betawi saja mencapai Rp 1,7 juta per hari.

Pelanggan Soto Betawi Kebayoran Lama Haji Yakub bukan saja dari kalangan bawah tetapi juga dari menengah atas. Salah satu pelanggan setia kedai ini yang kerap datang: Robbyanto Budiman, Direktur Utama PT Wahana Artha Harsaka.

Muntaqo bilang, pelanggannya kebanyakan warga keturunan Tionghoa. Nama kedainya menggaung dari mulut ke mulut saja. Banyak artis, termasuk Yuni Shara dan almarhum Chrisye, pernah menyambangi kedai soto betawinya. “Walaupun tempatnya sempit, mereka mau makan di sini,” ujarnya merendah, sekaligus bangga.


Soto Betawi Kebayoran Lama Haji Yakub
Jalan Kebon Mangga IV
No. 9, Jakarta Selatan,
telepon (021) 93320811

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Close [X]