Sri Mulyani soal Agus Martowardojo: Pak Agus pernah nguliahi saya panjang banget

Rabu, 04 September 2019 | 09:45 WIB   Reporter: kompas.com
Sri Mulyani soal Agus Martowardojo: Pak Agus pernah nguliahi saya panjang banget

ILUSTRASI. MENKEU KUNJUNGI GIIAS 2019


TOKOH - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenang masa-masa awal pertemuannya dengan Mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, persinggungan awalnya dengan Agus Marto ketika dirinya tengah mencari pimpinan Bank Mandiri yang baru saja disuntik dana talangan senilai Rp 170 triliun.

"And then hanya dalam beberapa tahun kondisinya memburuk lagi. So kita waktu itu juga sangat concern dan nama Agus-lah yang keluar. Waktu itu saya sebagai menteri Keuangan di era Pak SBY. Agus adalah orang yang tepat untuk clean up," ujar dia ketika menghadiri peluncuran buku Biografi Agus Martowardojo, Pembawa Perubahan di Jakarta, Senin (2/9).

Dalam buku biografinya itu, Agus Marto pun kerap menyebut nama Sri Mulyani. Hal ini karena dari memperbaiki Bank Mandiri ternyata membawa Agus Marto harus berhadapan dengan Sri Mulyani di urusan lainnya. Mulai dari menjadi pengganti Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan lantaran di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut wanita yang akrab disapa Ani itu ditarik oleh Bank Dunia untuk jadi Direktur Pelaksana, hingga harus menangani kasus Bank Century bersama-sama.

Baca Juga: Kisah menarik Agus Martowardojo, bankir yang jadi tukang bersih bank-bank bermasalah

"Waktu itu saya harus ke DC (2010) dan mencari siapa yang mau menggantikan Menteri Keuangan ( Menkeu), saya kira mungkin orang seperti Pak Agus tepat untuk menggantikan Menkeu. Bukan hal mudah memang ada di posisi Menkeu saat itu," kata Sri Mulyani.

Menurut cerita Sri Mulyani, pada 2008 krisis keuangan global tengah melanda dunia. Masih banyak orang yang percaya mengenai krisis yang terjadi setiap 10 tahun.

"Memang waktu itu saat saya di G20 ada peringatan cloud is coming. Kemudian Lehman Brother jatuh dan akhirnya terjadilah krisis juga di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Investasi penting untuk percepatan pertumbuhan ekonomi

Di Indonesia sendiri kala itu terdapat dua bank yang bermasalah, yaitu anak usaha Bank Indonesia yang ada di Belanda, Bank Indover juga Bank Century. Sri Mulyani pun sempat bertanya-tanya mengenai Bank Century ketika dihubungi oleh Muliaman Hadad yang ketika itu menjabat  Deputi Gubernur BI.

Hingga akhirnya dia mendapatkan fax resmi dari Indonesia mengenai kondisi Century. "Tiba-tiba saya dikasih tahu kalau Century bermasalah, Century tuh opo saya tidak tahu, lalu dikirimi fax isinya satu-setengah halaman. Tulisannya Bank Century sistemik akan collapse. Saya langsung tanya siapa itu Bank Century dan pemiliknya," jelas dia.

Sri Mulyani pun memutuskan untuk meninggalkan pertemuan G20 yang kala itu tengah berlangsung dan dia menyampaikan masalah Century kepada SBY. Sepulangnya di Indonesia, dia menggali informasi lebih dalam mengenai kolapsnya Bank Century yang kala itu bertepatan dengan perekonomian dunia yang tengah kocar-kacir.

Baca Juga: KPK panggil mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo terkait kasus e-KTP

Sri Mulyani mengungkapkan, saat itu memang berat karena ada gejolak global, namun sejumlah negara mengadopsi blanket guarantee seperti Singapura hingga Australia untuk menghentikan krisis kepercayaan di dunia perbankan. Dalam proses penanganannya, Sri Mulyani pun banyak menyerap infromasi dari bankir dalam negeri, salah satunya Agus Marto.

"Kala itu salah satu solusinya adalah good bank beli bad bank nanti depositonya di ambil. Yang saya tidak kira, saat itu saya kasih assignment, Pak Agus malah nguliahi saya, panjang gitu," ujar dia, "Beliau melihat saya kasihan sebagai menteri keuangan. Dia kemudian kasih tahu ini bank banyak history-nya, in short beliau memberi warning ke saya. This is not about banking problem, tapi ada masalah governance," ujar Sri Mulyani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani soal Agus Marto, Cari Dirut untuk Sehatkan Bank Mandiri hingga Calon Menkeu
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru