Tahun 2020, pariwisata Labuan Bajo akan terapkan digitalisasi

Kamis, 05 September 2019 | 20:06 WIB   Reporter: Yasmine Maghfira
Tahun 2020, pariwisata Labuan Bajo akan terapkan digitalisasi

ILUSTRASI.


Berdasarkan hasil sidak itu, terdapat temuan banyak wisatawan yang tidak membeli tiket untuk diving dan snorkeling.Menurut Agustinus, itu menjadi kerugian bagi pariwisata Labuan Bajo. Sebab, wisatawan hanya membeli tiket untuk kawasan TNK, tetapi mereka juga berwisata di wilayah lain tanpa membayar. 

"Padahal, Perda nomor 1 tahun 2018 kami mewajibkan wisatawan juga membeli tiket diving dan snorkeling di luar kawasan TNK. Kalau tidak begitu, kami akan rugi dan tidak dapat apa-apa dari pembangunan pariwisata ini," kata Agustinus. 

Kemudian, Disbudpar juga sering mendapat aduan bahwa terjadi perburuan rusa liar di TNK. Hasil survey Disbudpar juga menemukan wisatawan yang datang ke Flores termasuk TNK, 93% melalui rute Bali - Labuan Bajo. Sisanya, 6% melalui Maumere dan 1% melalui Jawa. Sementara, untuk pariwisata laut, mayoritas wisatawan datang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga: Taman Nasional Komodo tidak ditutup, tapi jumlah pengunjungnya dibatasi

Oleh karena itu, pihak pemda ingin menerapkan digitalisasi yang diharapkan wisatawan bisa membeli tiket pariwisata melalui Labuan Bajo. 

Agustinus mengatakan mulai tahun depan, tidak ada penjualan tiket di pulau-pulau, melainkan semua penjualan akan satu pintu melalui situs resmi Labuan Bajo. Sehingga wisatawan didorong untuk ke Labuan Bajo terlebih dahulu.

Kebijakan digitalisasi tersebut diharapkan dapat menopang keputusan pemerintah pusat yang menetapkan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas. 

Sebelumnya, Presidon Joko Widodo juga mencanangkan menjadikan wisata di Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru