Tak akan rugi koleksi si kuda jingkrak klasik

Sabtu, 18 Maret 2017 | 10:26 WIB   Reporter: Ramadhani Prihatini
Tak akan rugi koleksi si kuda jingkrak klasik


JAKARTA. Mobil dengan logo kuda jingkrak itu tak pernah kehilangan daya pikat. Kekuatan mesin yang mumpuni, ditambah desain mobil yang elegan membuat banyak orang mengagumi Ferrari. Para penggemar mobil sport buatan Italia ini juga punya banyak penggemar di sini. Para maniak Ferrari itu tak cuma mengejar model terbaru, tetapi juga edisi jadul alias klasik.

Di tanah air, pemilik Ferrari klasik masih masuk dalam naungan FOCI (Ferari Owners Club Indonesia). Nah, ada jenis-jenis mobil Ferrari Klasik yang nampang di Indonesia. Ambil contoh Ferarri 246, Ferrari 308 GTB/GTS,Ferrari Daytona 365 GTB/4, Ferrari 400 GT dan Ferrari 512 BB. Oya, yang dimaksud Ferrari klasik adalah Ferrari tahun pembuatan termudanya 1970.

Salah seorang kolektor Ferrari klasik adalah Boetje. Ia sudah menyukai mobil sport klasik sejak tiga dekade. Namun pria keturunan Jawa yang berprofesi sebagai pengusaha di bidang jasa ini mulai mengoleksi si "kuda jingkrak" klasik sejak 1996.

Kala itu, ia menjatuhkan pilihannya pada Ferrari Daytona 365 GTB/4 buatan tahun 1973 yang hanya diproduksi 122 unit di seluruh dunia. Ferrari jenis ini pun hanya ada dua di Indonesia.

Punya hobi mengoleksi Ferrari klasik memberi kesenangan tersendiri bagi pemiliknya. Sulitnya mencari Ferrari klasik menjadi awal dari kesenangan tersebut. Setelah dapat, kesenangannya pun berlanjut ke pekerjaan renovasi mobil yang berumur ini. "Hunting mobil saja sudah sangat menyenangkan. Namun begitu mengutak-atik, lebih menyenangkan lagi," kata Boetje pada KONTAN, Jumat (17/3).

Investasi tanpa batas

Umur mobil yang tak muda membawa tantangan dan keasyikan tersendiri bagi para pecinta Ferrari klasik. Menurut Boetje, keasyikan merawat Ferrari tua seakan candu. Meski ia akui, pekerjaan merawat mobil ini kadang terkendala oleh proses pemesanan suku cadang asli, yang harus diimpor langsung dari Italia.

"Agak rumit perawatannya, tapi bila kondisi mobil bisa selalu prima, rasanya menyenangkan," tutur pria berusia 65 tahun ini.

Tapi menurut Boetje, perawatan mobil klasik terbaik, yakni dengan cara menjalankan mobil itu. Rutin menjalankan mobil, merupakan jurus ampuh para kolektor Ferrari klasik.

Saat mengendarai si kuda jingkrak ini pun menimbulkan sensasi perasaan tersendiri bagi pemiliknya. Ya, bisa dibilang menjalankan Ferrari klasik bisa menjadi obat bagi sang mobil sekaligus pemiliknya.

Bagi yang ingin mencoba mulai menjadi kolektor Ferrari klasik, hal ini mungkin bisa jadi pertimbangan Anda. Ferrari Klasik kata Boetje terbukti bisa menjadi barang dengan nilai investasi yang baik. Mobil ini punya keistimewaan tersendiri bagi pecintanya. Akibatnya, potensi harga jual bisa tidak terbatas.

Sulitnya mendapat Ferrari klasik bisa menjadi jurus untuk menentukan harga Ferrari yang akan dijual. "Mobil sport klasik harganya tidak akan jatuh, tak akan rugi mengoleksi mobil sport klasik. Mengoleksi Ferrari klasik bisa jadi hobi yang menjadi investasi," tutur Boetje.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru