Tekanan Mental Kerap Dihadapi Para Wirausahawan, Ini Penyebabnya

Kamis, 01 Agustus 2024 | 10:22 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Tekanan Mental Kerap Dihadapi Para Wirausahawan, Ini Penyebabnya

ILUSTRASI. Diplomat Success Challenge (DSC)


BISNIS - JAKARTA. Tantangan untuk jadi pelaku wirausaha tidak mudah. Selain menghadapi persaingan bisnis yang ketat, enterpreneur harus bisa berjuang secara mandiri dalam menemukan solusi dari setiap masalah yang dihadapi.

Tantangan lainnya adalah bisa memunculkan tekanan mental bagi pelaku wirausaha itu karena sering merasa sendiri dan kekhwatiran bisnisnya tak berjalan sesuai harapan. Hal itu tentu saja dapat menghambat produktivitas para entrepreneur muda.
 
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Small Business Economics pada 2023, terdapat sekitar 72% entrepreneur melaporkan bahwa mereka mengalami gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres kronis. Laporan dari Harvard Business Review di tahun yang sama mengungkapkan bahwa entrepreneur dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibanding dengan pekerja umum.

Data Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2023 juga menunjukkan meskipun tingkan kepuasan hidup entrepreneur cenderung lebih tinggi, tingkat stres dan kecemasan juga meningkat signifikan dibanding populasi umum.

Baca Juga: Inkubator Bisnis Atlet Wirausaha Menelurkan Seragam Taekwondo Dobok T-Ultra dan T-1

Memahami persoalan itu, Diplomat Success Challenge (DSC)  hadir sebagai ekosistem kewirausahaan terus konsisten mengambil peran untuk turut serta memberikan dukungan kepada para pengusaha agar mampu bertahan di tengah ketidakpastian. 

Sejak berdiri pada 2010, DSC menawarkan solusi bisnis yang fokus pada kewirausahaan serta membantu para entrepreneur dalam mengelola tekanan dan dampak psikologis melalui program pelatihan, seminar, dan dukungan komunitas.
 
“DSC memahami lawan terberat tidak datang dari luar, melainkan berasal dari diri sendiri. Rasa takut gagal, pesimis, dan ragu terhadap potensi diri lah yang kerap menjadi sebab pengusaha gagal, untuk itu DSC tidak tutup mata atas masalah kerentanan mental yang dialami pengusaha” ujar Surjanto Yasaputera, Pendiri dan Dewan Komisioner DSC Rabu (31/7).
 
Maka dari itu, DSC memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk mengungkapkan perasaan, emosi, dan ketakutan mereka dalam menghadapi tantangan bisnis dan ketidakpastian masa depan.  Surjanto bilang, setiap program dirancang menjadi wadah pertemuan antara peserta, mentor, dan alumni untuk saling berbagi.

Baca Juga: Waralaba Kuliner Masih Jadi Favorit, Kreativitas Jadi Kunci Bertahan

Edric Chandra, Program Initiator DSC, mengungkapkan pentingnya bagi setiap pengusaha untuk mampu mengenal sisi gelap dari kesuksesan, sehingga menjadi pengingat bahwa sukses bukanlah hanya tentang materi, melainkan bagaimana entrepreneur dapat mengelola dampak psikologis dan emosional.
 
“Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kita tidak berjuang sendirian, ada banyak dari kita yang berjalan di jalur yang sama, menghadapi tantangan yang sama, dan mencari cara untuk tetap kuat. Di sinilah peran DSC menjadi sangat penting” ujar Edric.  

Ria Andriana, Founder Street Sushi Indonesia membenarkan bahwa rasa kesepian dan stress paling sering dihadapi pengusa. Bagi dia, rasa itu  terkadang membuatnya ingin menyerah dengan bisnisnya. “Menjadi entrepreneur harus memikirkan semuanya sendirian, memutuskan segala sesuatunya sendiri, benar-benar merasa sendirian dan bikin stress” ujarnya.

Sehingga menurutnya, seorang enterpresneur memang memiliki kominitas atau bergabung dalam ekosistem kewirausahaan untuk menemukan kekuatan saat merasa mulai goyah. Di komunitas tersebut, enterprneur bisa menemukan solusi kreatif dan inovatif, serta membangun ketahanan mental yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk
Terbaru