EDUKASI - Pemenuhan gizi yang tepat untuk anak-anak masih menjadi polemik di Indonesia. Khususnya konsumsi protein hewani di Indonesia jauh lebih rendah dari negara ASEAN lain.
Prof. Dr. Ir. Epi Taufik, Tim Dewan Pakar Badan Gizi Nasional mengatakan pada tahun 2021 konsumsi asupan protein hewani di Indonesia dalam satu hari hanya mencapai 27,6 gram per orang. Sedangkan di negara-negara lain seperti Vietnam capaiannya 39,81 gram per orang dalam satu hari. “Malaysia justru lebih tinggi sekitar 52,39 gram per orang dalam satu hari,” ujar Epi Taufik dalam konferensi pers So Nice Jagonya Jajanan Protein di Jakarta Selatan, Jumat (31/1).
Epi menambahkan bahwa jumlah asupan protein yang dibutuhkan per hari menurut Kementerian Kesehatan haruslah banyak. Dia bilang untuk usia 10 sampai 2 tahun jumlah asupan protein yang harus dikonsumsi sebaiknya 50 gram untuk laki-laki dan 55 gram untuk perempuan. Sedangkan untuk usia 16 tahun sampai 80 tahun jumlahnya meningkat jadi 64 sampai 75 gram per hari untuk laki-laki dan 58 sampai 70 gram untuk perempuan.
Selain memiliki komposisi asam amino esensial yang lebih lengkap, protein hewani kata Epi memiliki biological value dan net protein utilization (NPU) yang lebih tinggi dibandingkan protein nabati, sehingga jumlah protein yang diserap bermanfaat bagi kesehatan tubuh khususnya pemeliharaan sel-sel dan pertumbuhan juga lebih tinggi.
Baca Juga: Emiten Poultry Masih Berkotek Kendati Ada Hantu Daya Beli
“Kekurangan protein hewani dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan (stunting), lemahnya sistem imun, dan rendahnya konsentrasi belajar,” jelasnya.
Untuk mencegah gizi buruk akibat kekurangan protein hewani, Epi menegaskan sangat diperlukan inisiasi gerakan edukasi sejak dini yang melibatkan anak, orang tua dan guru di sekolah.
“Mengingat pentingnya konsumsi protein hewani untuk tumbuh kembang dan mendukung aktivitas sehari-hari mereka, kegiatan edukasi ini perlu dilakukan secara berkesinambungan,” kata Epi kepada awak media.
Wira Adhitama, Presiden Direktur PT So Good Food menuturkan bahwa untuk meningkatkan kesadaran akan asupan protein hewani dibutuhkan kolaborasi banyak pihak. Wira menyebut So Nice, salah satu brand dari Japfa Food, entitas bisnis hilir dari JAPFA, perusahaan agri-food penyedia protein hewani menggelar program Zona Main So Nice-Jagoannya Jajanan Protein di 380 Sekolah di Jawa dan Bali.
Program ini diakui Wira diselenggarakan sebagai wujud komitmen Japfa Food untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi protein hewani bagi anak-anak melalui jajanan berprotein hewani. Program ini akan digelar di semester 1 tahun 2025.
Pritha, Chief Marketing Officer PT So Good Food menambahkan bahwa program So Nice ini sendiri akan menghadirkan “ZONA MAIN SO NICE–JAGOANNYA JAJANAN PROTEIN” yang mengedukasi anak-anak dengan cara seru, sehingga dapat dipahami dengan baik oleh anak-anak. Secara holistik fun education ini akan melibatkan guru dan orang tua, sehingga tidak hanya anak yang mengerti tentang pentingnya protein hewani namun juga didukung oleh orang tua dan gurunya.
Arief Tirtana, S.Pd, Guru dan Content Creator mengatakan di era sekarang, menyampaikan edukasi kepada anak memerlukan pendekatan yang lebih kreatif dan menantang. Mereka tidak hanya butuh informasi, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan dan mengesankan. Ketika belajar menjadi sebuah petualangan yang seru, mereka akan lebih mudah mengingat dan memahami.
“Sebagai pendidik, kita harus bisa beradaptasi dengan dunia mereka, menciptakan interaksi yang penuh warna, dan menjadikan setiap pelajaran tidak hanya sebuah kewajiban, tetapi juga sebuah kesenangan yang tak terlupakan,” ungkap Arief.
Baca Juga: Cermati Prospek Emiten Poultry di 2025 dan Rekomendasi Analis
Selanjutnya: Prabowo Minta Pelantikan Kepala Daerah Diundur, Mendagri Jelaskan Alasannya
Menarik Dibaca: BMKG Catat Gempa Terkini Magnitudo 6,2 Guncang Aceh & Sumatra Utara, Terasa di Medan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News