Tokopedia dan TikTok Shop Dorong #JualanNyaman, Gelar Edukasi KI Bagi UMKM Batik

Senin, 29 September 2025 | 08:00 WIB
Tokopedia dan TikTok Shop Dorong #JualanNyaman, Gelar Edukasi KI Bagi UMKM Batik
ILUSTRASI. Kontan - Tokopedia Kilas Online

Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Jelang Hari Batik Nasional, Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia bersama Dinas Koperasi dan UKM DIY mengedukasi sejumlah pembatik di Yogyakarta soal kekayaan intelektual (KI) agar bisa #JualanNyaman.

“#JualanNyaman adalah inisiatif Tokopedia dan TikTok Shop yang menyoroti strategi perlindungan KI, mencakup: (1) edukasi langsung bersama mitra, (2) panduan online KI agar penjual terhindar dari risiko penurunan performa toko, pemblokiran produk, bahkan konsekuensi hukum, (3) ekosistem Mall untuk penjual resmi, (4) pusat perlindungan KI bagi pemegang hak, hingga (5) fitur ‘Laporkan’ yang dapat digunakan pembeli,” jelas Communications Senior Lead, Tokopedia and TikTok E-commerce, Antonia Adega.

Sejak diluncurkan (14/08/2025), kampanye #JualanNyaman telah memberdayakan ratusan pelaku usaha lintas skala dan industri. Direktur Jenderal, DJKI, Kementerian Hukum RI, Razilu, mengapresiasi langkah ini sebagai upaya mendorong kepemilikan KI UMKM dan menciptakan ekosistem bisnis digital yang lebih aman, berkelanjutan, dan kompetitif, agar penjual dapat #JualanNyaman.

Razilu menegaskan bahwa UMKM pemegang KI dapat melindungi identitas bisnis, meningkatkan kepercayaan pelanggan, serta membuka peluang ekspansi melalui lisensi atau waralaba. Menurut Razilu, kepemilikan KI penting bagi UMKM sebagai bentuk legalitas dan perlindungan usaha.

Pemilik Rianty Batik, Aditya Suryadinata, menghadapi tantangan besar dalam melindungi identitas bisnis sebelum punya KI. Pada 2014, ketika ingin mendaftarkan KI berbagai merek yang dibangun bersama keluarga bertahun-tahun, hanya merek Rianty Batik yang bisa dipatenkan. Mereka pun harus mulai branding dari nol. “Tanpa KI, selalu ada risiko pihak lain menggunakan merek yang sama dan tentu merugikan,” ungkap Aditya.

Kontan - Tokopedia Kilas Online

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Agus Mulyono, S.P, M.T, mengatakan, “UMKM perlu menyadari pentingnya legalitas usaha, maka kami terus melakukan sosialisasi KI. Kami pun punya tim khusus yang mendampingi UMKM dalam hal legalisasi badan usaha. Kami sangat mengapresiasi peran aktif Tokopedia dan TikTok Shop dalam meningkatkan literasi KI pelaku UMKM batik agar bisa #JualanNyaman di platform digital.”

Kontan - Tokopedia Kilas Online

Perwakilan firma hukum spesialis KI, K&K Advocates, Adrian Luthfi, berpendapat, “Pemegang KI dapat melindungi identitas bisnis dan memaksimalkan nilai komersial dari hak kekayaan intelektual mereka, maka bersama Tokopedia dan TikTok Shop kami berupaya mengedukasi sebanyak-banyaknya pelaku usaha termasuk UMKM batik mengenai KI.”

Pemilik Delova Wardrobe, Mutiara Kurnia Dewi, sepakat bahwa KI bisa mengoptimalkan peluang ekonomi. “Dengan KI, kami bisa menjadi ‘Mall’ di Tokopedia dan TikTok Shop sehingga dapat berpartisipasi dalam berbagai kampanye eksklusif dan memanfaatkan beragam fitur khusus yang membantu menaikkan penjualan. Omzet kami di Tokopedia dan TikTok Shop pun mencapai ratusan juta rupiah.”

 

Kisah Penjual 1: Rianty Batik

Rianty Batik merupakan merek batik premium yang berdiri sejak 2007, berasal dari Yogyakarta, serta memiliki 20 offline store yang tersebar di berbagai wilayah dan memberdayakan ratusan pegawai. Jenama lokal yang kerap melenggang di fashion show internasional ini menyediakan produk fashion hingga aksesori batik. Rianty Batik juga giat melakukan inovasi produk agar terus relevan dengan kebutuhan konsumen. Terbukti dari desain motif hingga potongan yang makin kekinian demi melebarkan pangsa pasar.

Rianty Batik pun senantiasa menyesuaikan strategi bisnis, salah satunya dengan hadir di Tokopedia dan TikTok Shop untuk memperluas akses sekaligus menjaga warisan budaya di tengah generasi muda yang gemar belanja online. “Kami mengoptimalkan berbagai fitur dan kampanye yang tersedia di Tokopedia dan TikTok Shop termasuk live streaming dan promo tanggal kembar,” jelas Pemilik Rianty Batik, Aditya Suryadinata.

Perjalanan mendaftarkan KI dimulai pada 2014. Aditya, sebagai generasi kedua penerus usaha, terkejut mengetahui merek keluarga telah dipatenkan pihak lain. “Hanya merek ‘Rianty Batik’-lah yang bisa kami patenkan saat itu, dari sekian banyak merek yang kami bangun sebelumnya. Kami pun harus memulai proses branding dari nol. Saat itu, pendaftaran KI juga belum semudah sekarang--bahkan harus menunggu tiga tahun dengan bantuan pihak ketiga hingga sertifikat terbit,” ungkap Aditya.

“Dari pengalaman itu, kami sadar bahwa kepemilikan KI sangat penting bagi keberlangsungan usaha jangka panjang. KI memberi kepastian dan perlindungan hukum, sehingga brand kami tetap aman. KI juga mempermudah kerja sama dengan mitra resmi. Misalnya, karena punya KI, toko kami bisa berstatus ‘Mall’ di Tokopedia dan TikTok Shop, dan hal ini secara tidak langsung menambah kepercayaan pembeli. Tanpa KI, selalu ada risiko pihak lain menggunakan merek yang sama dan tentu merugikan,” tutup Aditya.

 

Kisah Penjual 2: Delova Wardrobe

Selain menyediakan produk fashion batik, brand lokal asal Bantul, DIY, Delova Wardrobe (Tokopedia dan TikTok Shop) menghadirkan vest dan kebaya renda yang sedang naik daun. Merek ini didirikan oleh pasangan kelahiran 1997 pada tahun 2020 dengan misi menghadirkan batik lebih dekat dengan anak muda.

“Saya dan suami tinggal di daerah perajin batik. Hal ini membangun ketertarikan membangun bisnis batik. Kami juga percaya, batik punya potensi besar, bukan hanya untuk pasar lokal tetapi juga internasional,” ujar Pemilik Delova Wardrobe, Mutiara Kurnia Dewi atau yang akrab disapa Dewi. Saat ini, Delova Wardrobe memberdayakan 12 karyawan tetap dan 25 penjahit lepas, mayoritas ibu rumah tangga di sekitar Bantul.

Di tengah persaingan industri batik, Dewi menyadari pentingnya kepemilikan KI untuk mencegah plagiarisme yang sempat dialami. Dewi akhirnya terdorong mengurus kepemilikan KI secara mandiri. Sejak tahun 2025, Dewi resmi memegang KI untuk Delova Wardrobe dan Delova Kids. Menurut Dewi, kepemilikan KI mendukung kemajuan bisnis lewat berbagai manfaat, salah satunya lebih mudah mengakses bantuan pemerintah.

“Dengan KI, kami bisa lebih optimal menggarap peluang ekonomi, seperti dengan menjadi ‘Mall’ di Tokopedia dan TikTok Shop. Penjual ‘Mall’ seperti kami bisa berpartisipasi dalam berbagai kampanye eksklusif dan memanfaatkan beragam fitur khusus yang membantu menaikkan penjualan. Omzet kami di Tokopedia dan TikTok Shop pun mencapai ratusan juta rupiah,” tutup Dewi.

Selanjutnya: Prabowo & Trump Bertemu di PBB: Foto Eksklusif & Doa Perdamaian

Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Senin (29/9/2025) Kompak Stagnan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU

Close [X]