PENDIDIKAN - TANGGERANG. Universitas Multimedia Nusantara (UMN) terus bekomitmen menanamkan jiwa technopreneurship kepada mahasiswanya. Hal tersebut dilakukan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri kreatif.
Rektor UMN Ninok Leksono mengatakan semakin banyak pemain di industri kreatif, semakin sengit pula persaingannya, maka peranan teknologi semakin tinggi. Namun, teknologi saja belum tentu efektif jika tidak disertai dengan jiwa technopreneurship.
Baca Juga: Jokowi minta publik beri kesempatan staf khusus tunjukkan kinerja
Ninok menyampaikan di tengah peluang kerja tradisional yang makin terbatas dan peluang baru di era digital yang makin besar, UMN terus berupaya membentuk karakter lulusan yang memiliki jiwa technopreneurship.
“Melalui pembaruan kurikulum, tata ulang metode pembelajaran seperti penerapan collaborative learning, ditambah dengan menu entrepreneurship dan juga motivasi untuk menjadi insan pembelajar yang adaptif, diharapkan mahasiswa UMN setelah lulus punya bekal untuk menjadi technopreneurship,” kata Ninok saat memberikan sambutan dalam acara Wisuda XVI UMN di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD-Tangerang, Sabtu (30/11).
Seremoni Wisuda XVI UMN berhasil meluluskan sebanyak 854 mahasiswa di mana sebagian besar dari mereka sudah bekerja dan berwirausaha sebelum diwisuda. Pada kesempatan yang sama, pegiat digital dan Founder bubu.com Shinta W. Dhanuwardoyo memaparkan bahwa saat ini peluang technopreneurship besar sekali. Untuk itu, para lulusan jangan takut untuk mencoba.
Baca Juga: Hari ini pendaftaran SNMPTN dibuka, berikut cara registrasi akun LTMPT
“Peluang technopreneurship dalam industri kreatif itu besar sekali. Tidak semua harus menjadi entrepreneur. Cobalah cara baru untuk mencari tempat yang kalian anggap cocok dengan apa yang menjadi identitas diri kalian dan juga passion kalian. Jangan takut untuk gagal, karena kesuksesan itu adalah statistic game. Kalau kita tidak mencoba, kita tidak tahu akan berhasil atau tidak,” kata Shinta.
Shinta berharap para lulusan memiliki mimpi dan berani untuk mengeksekusinya. Menurutnya dalam industri kreatif memiliki mimpi saja tidak cukup. Mahasiswa harus memiliki mimpi dan berani untuk mengeksekusinya.
Adapun, lulusan terbaik Wisuda XVI UMN diberikan kepada lulusan program studi (prodi) Teknik Komputer UMN William Darian. Selain memiliki prestasi akademik dengan meraih IPK 3.96, William juga aktif mengikuti berbagai kegiatan mulai dari organisasi mahasiswa, perlombaan di China, hingga study visit ke Jerman.
William juga mengungkapkan fasilitas laboratorium yang disediakan UMN untuk menunjang perkuliahan, berbagai kegiatan organisasi mahasiswa dan program study visit membuat kemampuan soft skill-nya terasah.
Baca Juga: Per 1 Desember 2019, inilah 10 instansi yang masih sepi pelamar CPNS
Selain itu, lulusan prodi Ilmu Komunikasi UMN Claudia Suwardi lulus dengan predikat Cendekia Oetama. Selama berkuliah, Claudia sangat aktif mengikuti berbagai perlombaan hingga ke mancanegara, mulai dari lomba news presenting, Kyoto International Film and Art Festival 2018 di Jepang, hingga Eat & Travel Film Festival di Korea Selatan. Menurutnya dengan mengikuti perlombaan, ia dapat melatih jiwa kompetitif sesuai dengan salah satu corporate value Kompas Gramedia (5C), yaitu competitive.
“Saya sering mengikuti lomba di luar kampus untuk lebih mengetahui kapasitas diri dan melatih jiwa kompetitif. Saya juga berterima kasih kepada UMN karena sudah memberikan saya kesempatan untuk melakukan kerja magang dengan International Games Broadcast Services (host broadcaster dari Asian Games 2018 Jakarta-Palembang) dan berkontribusi langsung dalam perhelatan olahraga terbesar ke-2 di dunia,” ujar Claudia yang kini bekerja sebagai Assistant Brand Manager Lifebuoy Unilever Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News