MOTOGP - JAKARTA. Aksi pawang hujan Rara Istiani Wulandari dalam gelaran MotoGP Mandalika 2022 membuat kehebohan. Banyak yang berkomentar miring atas aksinya, tapi tidak sedikit yang memujinya.
Akun resmi Twitter MotoGP pada hari balapan berlangsung, mengunggah video ritual yang dilakukan Rara untuk menangkal hujan.
"Sang master... #IndonesianGP," tulisnya di caption seraya mencantumkan bendera Indonesia.
Hingga Senin (21/3/2022) pagi video berdurasi 17 detik tersebut telah mendapat 2,9 juta views, 47.700 retweets, dan 113.400 likes.
Baca Juga: Fabio Quartararo, Pebalap Jagoan Jokowi di Posisi ke-2 MotoGP Mandalika
Sekitar 33 menit setelah unggahan video itu, akun resmi MotoGP memberi update dengan twit, "Berhasil!" dan emoji tangan berterima kasih.
Rara sendiri dalam unggahan di akun Instagramnya mengutarakan bersyukur dapat melayani bekerja profesional pada gelaran MotoGP Mandalika.
Dirinya tak ambil pusing atas aksinya sebagai pawang hujan mengundang pro dan kontra. "Mau sayang Rara sebagai pawang hujan boleh mau benci juga boleh. Yg jelas aku sayang Indonesia. Bersyukur terlahir di Indonesia dan melayani bekerja secara profesional ߇ΰ߇©❤️dilangit mandalika," katanya.
Asal tahu, Gelaran perdana MotoGP Mandalika GP Indonesia, berhasil dimenangkan oleh pebalap Red Bull KTM, Miguel Oliveira, Minggu (20/3/2022). Posisi kedua ditempati Fabio Quartararo dan ketiga Johann Zarco.
Pertamina Grand Prix of Indonesia menyajikan balapan yang sangat menegangkan. Fabio Quartararo yang memulai balapan dari pole position berhasil mempertahankan posisinya. Seri kedua MotoGP 2022 ini berjalan dalam kondisi basah alias wet race.
Baca Juga: MotoGP Mandalika Telan Rp 2,5 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya
Mulainya balapan juga sempat diundur untuk memastikan kondisi lintasan benar-benar aman. Hujan deras cukup awet mengguyur Sirkuit Mandalika hingga tak terasa balapan diundur hingga 2 jam. Pit lane baru dibuka pukul 16.00 WITA dan balapan dimulai pada 16.15 WITA.
Balapan yang seharusnya digelar sebanyak 27 lap juga terpaksa dipangkas menjadi 20 lap. Sebelumnya, jumlah lap dikurangi karena temperatur trek yang ekstrem. Tapi, sekarang alasannya karena trek yang basah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News