Warga Inggris Uji Ketahanan, Tiga Puluh Lari Maraton dalam 30 Hari

Senin, 07 Oktober 2024 | 22:54 WIB Sumber: Reuters
Warga Inggris Uji Ketahanan, Tiga Puluh Lari Maraton dalam 30 Hari

ILUSTRASI. Suasana saat lomba lari London Marathon kategori pria di London, Britain, Minggu (4/10/2020). Pool via REUTERS/Adam Davy


EVENT LARI - BARCELONA. Ketika Mike Humphrey menyelesaikan lari maraton sejauh 42 kilometer di Barcelona pada hari Jumat (4/10).

Ia langsung berjalan ke mobil van-nya, mandi cepat, dan kemudian berkendara sejauh 200 kilometer menuju Andorra, di mana ia berlari sejauh yang sama keesokan harinya.

Lari sepanjang maraton tersebut hanyalah permulaan dari tantangan yang telah ia tetapkan untuk dirinya sendiri selama bulan ini: menjalani 30 maraton dalam 30 hari di 30 negara.

Baca Juga: Labuan Bajo SocioRun Bangun Antusiasme Menuju IFG Labuan Bajo Marathon 2024

"Saya akan jujur: tantangan ini gila. Keluarga saya telah mencoba membujuk saya untuk membatalkannya berkali-kali," ungkap Humphrey kepada Reuters dari dalam van-nya di Barcelona.

Mereka menyarankan agar dia membagi lari-lari tersebut dalam jangka waktu enam bulan atau menyewa tim pendukung, tetapi ia bersikeras melakukannya sendiri dan dalam waktu yang lebih singkat.

Pria Inggris berusia 33 tahun ini, yang mendokumentasikan perjalanannya di media sosial, sedang menggalang dana untuk penelitian penyakit motor neurone, sebuah kondisi langka yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang.

Penyakit ini belum memiliki obat dan pada akhirnya menyebabkan kematian.

Pada hari kelima, setelah lari tambahan di Cannes, Prancis, dan Monako, halaman penggalangan dana Humphrey di platform amal GoFundMe menunjukkan bahwa ia telah mengumpulkan dana sebesar 7.790 poundsterling (US$10.187).

Baca Juga: AQUA Dukung Gaya Hidup Sehat di Ajang Maybank Marathon

Humphrey memutuskan untuk bertindak setelah temannya, Craig Eskrett, didiagnosis dengan penyakit tersebut.

Teman lainnya, Carl Giblin, meninggal karena penyakit ini pada tahun 2013, dan Humphrey merasa harus melakukan sesuatu untuk menghentikan perasaan tidak berdaya itu.

"Jika saya bisa meningkatkan kesadaran, kita bisa mendapatkan lebih banyak dana, dan semoga ada obat atau perawatan yang segera ditemukan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru