Waspadai bila gigi sering cenat-cenut

Selasa, 28 Juni 2011 | 08:57 WIB Sumber: Harian KONTAN, 28 Juni 2011
Waspadai bila gigi sering cenat-cenut

ILUSTRASI. Soal dan jawaban TVRI SMA, Jumat 18 September 2020: Industri mode dan mebel. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.


Apakah Anda termasuk orang yang suka mengeluhkan gigi ngilu atau nyeri saat menikmati makanan dan minuman yang panas, dingin, atau manis? Bila rasa nyeri itu sering muncul atau bahkan terasa berkepanjangan, bisa jadi Anda termasuk orang yang memiliki gigi sensitif.

Gigi sensitif adalah sebutan awam terjadinya dentine hypersensitive akibat penipisan enamel atau email gigi, penurunan gusi, dan terbukanya dentin. Enamel gigi itu bungkus luar gigi yang keras. Adapun dentin adalah lapisan kuning yang berada di bawah enamel untuk melindungi bagian dalam saraf gigi.

Peneliti Senior Global Research & Development Oral Care Unilever, Fred Schafer mengatakan, dentin yang terbuka membuat rangsangan panas dan dingin menuju saraf. Inilah yang menyebabkan gigi Anda terasa nyeri dan ngilu.

Ada baiknya Anda tidak mengabaikan keluhan nyeri atau ngilu di gigi. Tanpa penanganan yang baik, gigi sensitif justru membuat aktivitas Anda terkekang. Soalnya, Anda tidak bisa bebas melahap aneka makanan dan menenggak beragam minuman karena takut gigi terasa sakit.

Kesalahan menggosok dan memilih sikat gigi

Rupanya, sekitar 65% orang Indonesia memiliki gigi sensitif. Parahnya, 50% di antara pemilik gigi sensitif itu tidak melakukan apa pun untuk menanggulangi keluhannya.

Angka tersebut hasil riset dari lembaga riset Synovate bekerja sama dengan Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran pada Oktober 2009. Kedua lembaga ini menyurvei 1.045 responden yang berusia antara 15 tahun - 64 tahun.

Survei berlangsung di Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sekitar 83% responden mengeluhkan gangguan gigi saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin. Sedangkan persentase responden yang mengeluh saat mengkonsumsi makanan atau minuman asam, manis, dan panas masing-masing 29%, 26%, dan 10%. Sekitar 16% responden mengatakan, keluhan muncul saat berada di udara dingin dan 12% saat menyikat gigi.

Untuk mengatasinya, penderita harus memakai pasta gigi yang bisa membentuk kembali enamel. Selain itu, kalangan dokter gigi menganjurkan Anda mengurangi tekanan berlebih saat menggosok gigi. "Penderita harus melakukan perawatan gigi yang benar," kata Eriana Rusli, Dokter Gigi Umum Rumahsakit Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospitals Jakarta.

Fausta Pradita, dokter gigi dari Klinik Gigi Nadira Semarang, lebih mencermati kasus gigi sensitif akibat penurunan gusi. Kondisi ini terjadi karena teknik menggosok gigi yang salah karena terlalu menekan sikat gigi ke gigi. Tak cuma itu, kesalahan pemilihan sikat gigi juga bisa mengakibatkan penurunan gusi.

Aktivitas mempercantik gigi melalui tindakan pemutihan gigi (bleaching) juga bisa menjadi penyebab gigi menjadi lebih sensitif. Proses pemutihan gigi biasanya memakai bahan kimia yang dioleskan pada gigi. Fausta menyebut, bahan kimia dari proses bleaching bisa mengikis email gigi. "Penderita gigi sensitif tidak disarankan untuk bleaching," kata Fausta.

Gangguan gigi sensitif memang tidak secara langsung akan menimbulkan penyakit lain. Tapi, rasa sakit yang muncul membuat penderita menjadi malas makan atau minum. Tentu ini tak baik bagi penderita sakit mag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru