Yuk, kenali lebih dalam dampak buruk dari bullying di sekolah

Jumat, 03 Juli 2020 | 12:59 WIB Sumber: stopbullying.gov,Bullying. No Way!
Yuk, kenali lebih dalam dampak buruk dari bullying di sekolah

ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo berdialog dengan anak-anak pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2017 di Pekanbaru, Riau, Minggu (23/7). Dalam sambutanya, Presiden menyerukan kepada seluruh anak Indonesia untuk tidak melakukan perundungan (bullying). ANTARA FOTO


PARENTING - JAKARTA. Perundungan atawa bullying di sekolah selamanya tidak akan memunculkan dampak yang positif, baik bagi korban maupun pelaku. Meski pelaku juga mendapatkan dampaknya, efek negatif perundungan lebih banyak terjadi pada korban. 

Bullying terhadap anak akan membawa dampak buruk, baik secara psikologis maupun fisik. Biasanya, korban akan mengalami gangguan psikologi, seperti rasa percaya diri yang rendah, gampang curiga terhadap orang lain, gangguan emosi, dan sering merasa cemas. 

Terganggunya kondisi psikologis korban bullying sedikit banyak akan berpengaruh ke fisik mereka. Tidak jarang, korban perundungan akan mengalami susah makan, migraine, hingga kram perut.

Baca Juga: Masih marak terjadi, mari kenali faktor pemicu bullying di sekolah

Gejala-gejala ini akan muncul saat mereka akan berangkat sekolah, atau bertemu dengan teman mereka yang kerap melakukan perundungan. Mengutip bullyingnoway.gov.au, nilai akademis juga akan menurun drastis jika anak mendapatkan perundungan di sekolah.

Kurangnya kepercayaan diri akibat bullying di sekolah membuat sebagian korban akan menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka memilih untuk menyendiri dan menghindari orang lain karena merasa kurang dan takut mendapatkan perundungan.

Sementara kurangnya interaksi sosial akan berpengaruh di masa depan anak, terutama saat mereka dituntut untuk bekerja di ranah profesional.

Baca Juga: Instagram kenalkan fitur baru, video chat untuk grup hingga filter anti-bullying

Niatan untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri, menjadi dampak paling buruk perilaku bullying di sekolah. Korban akan merasa tidak berguna hingga berpikir jika mereka sudah tidak dibutuhkan lagi.

Puncak dari overthinking ini bisa berupa melukai badan hingga percobaan bunuh diri. 

Perlunya pengawasan dan pendampingan terhadap korban perundungan akan mengurangi dampak buruk perilaku ini. Tentunya, peran orangtua dan guru menjadi sangat penting dalam mencegah terjadi aksi bullying di sekolah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru