5 Fakta letusan Gunung Krakatau tahun 1883, letusannya terasa hingga Australia

Kamis, 10 September 2020 | 14:00 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
5 Fakta letusan Gunung Krakatau tahun 1883, letusannya terasa hingga Australia


Menyebabkan tsunami besar

Karena letusannya yang besar, guncangan yang terjadi juga sangat dahsyat. Guncangan saat letusan Gunung Krakatau menyebabkan tsunami besar. 

Ketinggian tsunami pada saat itu mencapai 36 meter lebih. Korban jiwa dari letusan Gunung Krakatau sebanyak 36,417 jiwa. 90 persen diantaranya meninggal akibat hantaman tsunami. 

Baca Juga: 6 Jurusan yang dibutuhkan di masa depan, banyak peluang karirnya!

Memuntahkan debu hingga belasan kubik kilometer 

Selain magma, letusan gunung juga mengeluarkan abu. Abu letusan Gunung Krakatau pada saat itu mencapai 17 kubik kilometer.

Abu tersebut tersebar hampir ke seluruh bagian di dunia. Saking banyaknya, Matahari tidak terlihat selama 3 hari di sekitar area gunung.  

Erupsi Gunung Krakatau merubah suhu bumi

Debu dari letusan Gunung Krakatau menutupi atmosfer Bumi. Hal ini menyebabkan suhu bumi turun hingga 1.2 derajat Celcius.

Suhu tersebut bertahan hingga 5 tahun setelah letusan terjadi. Setelah letusan tersebut, Gunung Krakatau kembali tenang.

Pada tahun 1927, beberapa nelayan menemukan aktivitas vulkanik di bekas letusan Gunung Krakatau. Dalam waktu beberapa minggu saja, puncak gunung baru terbentuk.

Dalam setahun gunung tersebut membentuk sebuah pulau kecil. Pulau tersebut kemudian dinamai Pulau Anak Krakatau. 

Gunung Anak Krakatau beberapa kali mengalami erupsi. Yang terbaru, erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada April tahun ini.

Selanjutnya: Yuk, cari tahu tentang macam-macam sistem pernapasan pada hewan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru