Ada nama Ahok di balik kesuksesan brand fesyen Se.Indonesia

Minggu, 18 Agustus 2019 | 07:17 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Ada nama Ahok di balik kesuksesan brand fesyen Se.Indonesia

ILUSTRASI. Ahok dan Sean memakai kaos Se Indonesia


Ia mencontohkan, ada orang Ternate yang awalnya memesan empat kaus. Tak berapa lama ia memesan kembali dengan jumlah lebih banyak untuk seluruh keluarganya. Pembelinya pun tidak hanya dari dalam negeri. Dari data yang diperolehnya, pesanan datang dari Australia, Hong Kong, Dubai, Kanada, Singapura, dan juga Malaysia.

“Ongkos kirimnya aja lebih mahal dari harga kausnya yang berkisar Rp 175.000-195.000,” ucap Olwen seraya mengatakan, produk termahalnya ada di kisaran harga Rp 350.000.

Saat ini, sambung Olwen, produk se.Indonesia bisa dibeli secara online melalui Instagram.

Nama besar Ahok

Kedua founder, Sean dan Olwen mengaku, kesuksesannya tidak lepas dari nama besar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun keduanya tak ingin bisnisnya tergantung pada figur seseorang. Itulah mengapa Sean dan Olwen sangat mementingkan kualitas.

Demi menjaga kualitas, mereka sempat tidak berjualan selama tiga pekan. Dengan menjaga kualitas, orang akan mengenal se.Indonesia sebagai sebuah brand, tidak ada sangkut pautnya dengan ketokohan seseorang.

Baca Juga: Ahok keliling NTT selama 3 hari, apa saja kegiatannya?

Se.Indonesia berdiri April 2019. Awalnya, Sean dan Olwen bertemu di kafe yang dikolaborasikan dengan air soft gun miliknya Sean. “Kami berdua menyukai air soft gun. Setelah beberapa kali bertemu, muncul ide membuat bisnis fesyen,” ucap dia.

Awalnya, mereka akan membuat fesyen berbau Army, namun batal karena pasarnya kecil. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk membawa unsur nasionalisme.

“Apalagi papanya Sean (Ahok) nasionalis,” tutur Olwen. Untuk sementara baru ada tiga desain kaus. Pada akhir Agustus atau awal September, se.Indonesia akan meluncurkan lima desain kaus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nama Besar Ahok di Balik Sukses Brand Fesyen se.Indonesia..."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru