Uang Kartal dan Uang Giral - JAKARTA. Pahami apa itu uang kartal dan uang giral beserta ciri-ciri hingga perbedaannya. Kenali pengetahuan dasar terkait keuangan di Indonesia.
Uang Rupiah didefinisikan sebagai setiap alat pembayaran yang sah dan diterima sebagai alat tukar untuk barang, jasa, atau pembayaran utang. Uang ini dapat berwujud kertas, logam, atau bentuk elektronik.
Definisi ini mencakup mata uang yang dikeluarkan oleh bank sentral, seperti Bank Indonesia, dan mata uang lain yang diakui sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia.
Anda bisa mengenal terlebih dulu fungsi uang sebelum mengenal jenis-jenis uang termasuk kartal dan giral dirangkum dari Modul Ekonomi Kelas X Kemendikbud.
Baca Juga: 3 Aset yang Direkomendasikan Robert Kiyosaki Saat Perang Meletus
Fungsi Uang
Agar lebih paham, Anda bisa mengenal fungsi uang dibagi atas dua jenis, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan sebagai berikut:
a. Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang terdiri atas:
1. Uang sebagai alat tukar (medium of exchange)
Uang digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan kepercayaan masyarakat, sehingga bersedia dan rela menerimanya.
2. Uang sebagai satuan hitung (a unit of account)
Untuk menentukan harga suatu barang diperlukan satuan hitung. Dengan adanya uang, seseorang dapat mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain.
b. Fungsi Turunan
Fungsi turunan adalah fungsi uang sebagai akibat dari fungsi asli tersebut terdiri atas:
1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Uang kartal adalah uang rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sedangkan uang giral dikeluarkan oleh bank umum. Uang tersebut dapat digunakan sebagai alat pembayaran bagi masyarakat untuk melakukan transaksi.
Contohnya untuk melakukan pembayaran angkutan umum, pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran barang yang dibeli, pembayaran biaya sekolah, dan sebagainya.
2. Uang sebagai alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan
Masyarakat dapat menyimpan uang sebagai salah satu bentuk kekayaan. Selain itu, uang juga dapat digunakan sebagai alat pemindah kekayaan. Contohnya Pak Sri ingin membeli tanah, untuk mendapatkannya ia menjual mobil yang dimilikinya, uang hasil penjualan mobil ia belikan tanah. Kegiatan yang dilakukan Pak Sri menunjukkan uang berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan.
3. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Uang yang beredar di masyarakat dapat mendorong daya beli, peningkatan daya beli mendorong permintaan terhadap suatu barang di pasar. Tingginya permintaan dapat memicu produsen untuk memproduksi barang dan jasa. Kejadian tersebut menunjukkan uang berfungsi sebagai pendorong kegiatan ekonomi.
4. Uang sebagai standar pencicilan utang
Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran atas transaksi yang dilakukan secara kredit. Dengan kata lain, uang dapat digunakan untuk melakukan cicilan utang.
Baca Juga: Berapa Banyak Uang yang Dibutuhkan untuk Pensiun? Cek dengan Rumus Warren Buffett Ini
Uang Kartal dan Giral
Uang kartal dan uang giral adalah dua bentuk uang yang berbeda, dan keduanya memiliki peran yang berbeda dalam sistem keuangan.
a. Uang Kartal
Definisi: Uang kartal adalah uang yang berwujud fisik, seperti kertas uang dan koin, yang dapat Anda pegang dan lihat secara langsung.
Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.
Namun, tentu saja perkembangan zaman pula yang akan membuat jumlah ini terus bertambah.
Pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran.
Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang.
Ciri-ciri uang kartal
- Terbuat dari bahan kertas atau logam (koin).
- Digunakan dalam transaksi sehari-hari sebagai alat pembayaran.
- Representasi nilai nominal tercetak pada uang tersebut.
b. Uang Giral
Uang giral merupakan saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah, namun hanya berlaku pada kalangan tertentu saja. Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro (BG)
Definisi: Uang giral adalah uang yang tidak berwujud fisik dan tidak dapat Anda pegang secara langsung. Ini tercatat dalam bentuk saldo atau klaim terhadap lembaga keuangan.
Ciri-ciri uang Giral
Tidak berwujud fisik; eksistensinya tercatat dalam sistem perbankan atau keuangan. Contoh uang giral termasuk saldo di rekening bank, cek, giro, dan instrumen keuangan lainnya.
Transaksi menggunakan uang giral sering dilakukan secara elektronik, seperti transfer bank atau pembayaran kartu kredit.
Perbedaan Uang Kartal dan Giral
Perbedaan utama antara uang kartal dan uang giral adalah dalam bentuknya dan cara digunakannya. Uang kartal dapat disentuh dan digunakan secara langsung dalam transaksi sehari-hari, sementara uang giral tidak memiliki bentuk fisik dan diakses melalui sistem perbankan atau keuangan.
Uang giral sering kali lebih efisien dalam transaksi besar dan pengaturan keuangan modern karena memungkinkan perpindahan nilai tanpa harus menggunakan uang fisik secara langsung.
Perbedaan utama antara uang kartal dan uang giral terletak pada bentuk fisik dan cara penggunaannya. Berikut adalah perbedaan kunci antara keduanya:
1. Bentuk:
- Uang Kartal: Uang kartal memiliki bentuk fisik dan dapat disentuh. Ini termasuk kertas uang dan koin yang biasanya digunakan dalam transaksi sehari-hari.
- Uang Giral: Uang giral tidak memiliki bentuk fisik dan hanya ada dalam catatan atau catatan saldo dalam sistem perbankan. Contoh uang giral termasuk saldo di rekening bank, cek, giro, dan instrumen keuangan elektronik.
2. Penggunaan:
- Uang Kartal: Digunakan langsung dalam transaksi fisik. Contoh penggunaan uang kartal termasuk membayar belanja di toko atau memberikan uang tunai kepada seseorang.
- Uang Giral: Digunakan dalam transaksi non-fisik, seperti transfer bank, pembayaran dengan kartu kredit, atau cek elektronik. Uang giral juga dapat digunakan untuk transaksi fisik melalui kartu debit atau pembayaran digital.
3. Keamanan:
- Uang Kartal: Rentan terhadap risiko pencurian fisik atau kerusakan. Kehilangan uang kartal biasanya tidak dapat dipulihkan.
- Uang Giral: Rentan terhadap risiko keamanan elektronik, seperti pencurian identitas atau penipuan online. Namun, banyak sistem perbankan modern dilengkapi dengan keamanan tinggi untuk melindungi dana nasabah.
4. Pemeliharaan:
- Uang Kartal: Memerlukan pemeliharaan fisik untuk menjaga kebersihan dan kondisi. Uang fisik dapat aus atau rusak dari penggunaan berulang.
- Uang Giral: Tidak memerlukan pemeliharaan fisik, karena eksistensinya tercatat dalam sistem perbankan. Namun, pemeliharaan keamanan akun dan informasi pribadi menjadi penting.
5. Fleksibilitas:
- Uang Kartal: Fleksibel digunakan dalam transaksi kecil dan sehari-hari.
- Uang Giral: Fleksibel untuk transaksi besar dan dapat digunakan untuk transfer elektronik yang efisien.
Sistem moneter modern seringkali mencakup keduanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan transaksi masyarakat. Uang giral memungkinkan efisiensi dalam transaksi non-fisik, sedangkan uang kartal memberikan fleksibilitas dalam transaksi fisik sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News