PAUS LEO XIV - Simak arti nama Paus Leo XIV yang dipilih Robert Francis Prevost di Konklaf ke-267. Terpilihnya Paus Leo XIV menandai sebuah tonggak penting dalam sejarah Gereja Katolik modern: untuk pertama kalinya, Takhta Suci dipimpin oleh seorang Paus asal Amerika Serikat.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost tidak hanya kandidat kuat dalam Konklaf 2025. Kini, Prevost telah terpilih sebagai Paus Leo XIV, menggantikan Paus Fransiskus.
Dengan latar belakang sebagai imam misionaris, akademisi, serta pejabat tinggi Vatikan, Paus Leo XIV dikenal luas sebagai figur reformis yang konsisten melanjutkan visi pastoral pendahulunya.
Baca Juga: Jadi Wakil Indonesia pada Konklaf ke-267, Intip Profil Kardinal Ignatius Suharyo
Paus Leo XIV lahir di Chicago pada 14 September 1955, Pria yang dipanggil "Prevost" memasuki Ordo Santo Augustinus (OSA) pada 1977 dan mengikrarkan kaul kekal pada 1981. Paus Leo XIV memulai perjalanan akademiknya dengan meraih:
- Gelar Sarjana Matematika dari Villanova University
- Gelar Master of Divinity dari Catholic Theological Union, Chicago
- Lisensiat dan Doktorat Hukum Kanonik dari Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas di Roma
Disertasi doktoralnya mengkaji struktur internal ordo Augustinian, khususnya peran prior lokal atau tema yang mencerminkan ketertarikannya pada tata kelola gereja dan reformasi institusional.
Baca Juga: Habemus Papam, Simak Profil Robert Francis Prevost yang Terpilih Sebagai Paus Leo XIV
Alasan pemilihan nama Leo XIV
Laporan USA Today ungkap adanya pandangan Paus Leo sebelumnya yang menjadi inspirasi Leo XIV terutama isu Sosial.
Bruce Morrill, seorang profesor terkemuka dalam bidang teologi dan studi Katolik Roma di Vanderbilt University, klaim pemilihan nama Leo oleh Prevost sebagai sesuatu yang "sangat signifikan" dan kemungkinan besar menjadi sinyal dukungan terhadap isu keadilan sosial.
Morrill juga mengingatkan kembali pada ensiklik Leo XIII, yang kemudian digaungkan ulang oleh Yohanes Paulus II—sama-sama dikenal sebagai pembela hak-hak pekerja dan keadilan sosial.
Makna di balik nama Paus: Apa yang bisa diungkap dari nama Leo XIV tentang dirinya dan arah Gereja ke depan.
Baca Juga: Paus Leo XIV: Suara Perdamaian di Tengah Banyak Konflik Dunia
Arti Nama Leo
Nama "Leo" berasal dari bahasa Latin yang berarti "singa." Dalam tradisi Kristen dan simbolisme Gereja Katolik, nama ini memiliki makna yang kuat dan penuh makna:
Singa sering diasosiasikan dengan keberanian, kepemimpinan, dan kekuatan, menjadikannya simbol yang pas untuk seorang Paus yang diharapkan menjadi gembala berani dan tegas bagi umat.
Dalam Kitab Suci, singa juga muncul sebagai simbol Kristus, misalnya dalam sebutan "Singa dari Yehuda" (Lion of Judah), yang melambangkan Mesias sebagai raja dan penakluk kejahatan.
Dalam sejarah kepausan, nama Leo mengingatkan pada tokoh-tokoh besar seperti Paus Leo I (Leo Agung) yang menghadapi Attila si Hun, dan Leo XIII yang dikenal karena kepeduliannya terhadap kaum buruh dan isu keadilan sosial.
Jadi, pilihan nama Leo XIV bisa dimaknai sebagai pernyataan identitas: pemimpin yang kuat namun berjiwa pastoral, yang membawa semangat keberanian dan pembaruan.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Kardinal Prevost dari Amerika Serikat Terpilih Menjadi Paus Leo XIV
Pandangan Lima Paus Leo Terdahulu
Dari total 15 Paus terdahulu yang memakai nama Leo, lima di antaranya akhirnya dikanonisasi sebagai santo: Leo I, Leo II, Leo III, Leo IV, dan Leo IX.
Nah, untuk Leo I, atau Leo Agung, menjadi Paus pada tahun 440 Masehi, di tengah masa kemunduran Kekaisaran Romawi. Paus ini dikenal karena menghadapi Attila si Hun, dan berhasil membujuk pasukan tersebut untuk tidak menyerang Roma.
Leo Agung merupakan pembela kuat ortodoksi Gereja, dan turut membentuk ajaran penting tentang dua kodrat Kristus serta kemurtian Paus (infalibilitas kepausan).
Kemudian, ada Paus Leo XIII (1810–1903), terkenal dengan ensiklik Rerum Novarum, adalah sosok yang mendorong Gereja untuk lebih peduli pada kondisi buruh dan isu sosial-ekonomi.
Baca Juga: Pemilihan Paus: Dari Asap Putih hingga Pengumuman Habemus Papam
Selanjutnya, Leo IX dikenang sebagai seorang reformis, yang membawa Gereja Katolik ke pusat kehidupan religius Eropa. Namun ia juga dikenal sebagai Paus yang memimpin Gereja Katolik Barat ke dalam perpecahan besar dengan Gereja Ortodoks Timur—yang hingga kini masih berlangsung.
Generasi Penerusnya, Leo X, merupakan Paus bergaya Renaisans sejati—seorang pemimpin yang tak hanya berpengaruh secara religius, tetapi juga menggunakan kekuasaan politik Gereja di Roma untuk membangun gedung-gedung megah.
Ia mengutuk Martin Luther sebagai bidah, saat sang reformator memprotes kekayaan, kekuasaan politik, dan berbagai penyimpangan lain di tubuh Gereja.
Baca Juga: Para Kardinal Memulai Proses Pemilihan Paus, Dunia Menanti Asap Putih
Nama Paus yang Sering Dipakai
Berikut adalah nama-nama yang paling sering dipakai oleh para Paus sepanjang sejarah:
- Yohanes (John): 23 kali
- Benediktus (Benedict): 16 kali
- Gregorius (Gregory): 16 kali
- Klemens (Clement): 14 kali
- Leo: 14 kali
- Inosensius (Innocent): 13 kali
- Pius: 12 kali.
Paus dengan Penuh Harapan Baru
Paus Leo XIV juga membawa harapan baru karena dikenal sebagai tokoh progresif dalam isu-isu sosial. Hal ini termasuk mendukung umat Katolik yang bercerai dan menikah kembali secara sipil untuk menerima Komuni.
Kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan keadilan sosial sejalan erat dengan visi pendahulunya, Paus Fransiskus.
Dalam salah satu pernyataannya yang kini kerap dikutip, Paus Leo XIV mengatakan, “Seorang uskup tidak seharusnya bertindak seperti pangeran kecil di kerajaannya,”. Ungkapan ini dinilai mencerminkan semangat kerendahan hati dan pelayanan yang kini dibawa ke dalam masa kepausannya sebagai Paus Leo XIV.
Itulah informasi seputar arti nama Paus Leo XIV yang dipilih Robert Francis Prevost pasca Konklaf ke-267 Gereja Katolik Vatikan.
Tonton: Lengkap! Pidato Perdana Paus Leo XIV Disambut Hangat Massa yang Menunggu di Vatikan
Selanjutnya: Presiden Palestina Berharap Paus Leo XIV Teruskan Tekad Perdamaian Paus Fransiskus
Menarik Dibaca: 4 Probiotik Terbaik untuk Asam Lambung, Cek di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News