Bantu Para Eksekutif Perusahaan Hadapi Tantangan, EGN Kini Hadir di Indonesia

Kamis, 10 Maret 2022 | 13:15 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Bantu Para Eksekutif Perusahaan Hadapi Tantangan, EGN Kini Hadir di Indonesia

ILUSTRASI. Bantu Para Eksekutif Perusahaan Hadapi Tantangan, EGN Kini Hadir di Indonesia


INDUSTRI JASA -  JAKARTA. Ungkapan “lonely at the top” menggambarkan situasi yang tengah banyak dihadapi oleh mereka yang berada di posisi manajemen tertinggi, sebagaimana dilansir pada studi terbaru oleh Harvard Business Review, yang mengungkapkan bahwa 50% CEO merasakan kesepian dan 61% di antaranya menyatakan bahwa kondisi tersebut menghambat mereka untuk melakukan yang terbaik di tempat kerja. 

Executives’ Global Network (EGN), sebuah jaringan keanggotaan bagi para eksekutif, juga telah melakukan survei pada tahun 2019 di Singapura, yang mengungkapkan bahwa 30% eksekutif senior mengalami perasaan kesepian atau executive loneliness.

Angka tersebut pun meningkat hingga dua kali lipat menjadi 59% pada Desember 2020, mengingat fakta bahwa para eksekutif senior mengalami perasaan terisolasi sebagai akibat dari pandemi.

Lebih buruk lagi, lebih dari 80% di antaranya enggan berbicara mengenai tantangan terkait kesehatan mental mereka di dalam lingkungan perusahaan. 

Baca Juga: U.S. helps Mastercard, Visa score victory in Indonesia in global lobbying effort

“Para eksekutif senior mengalami penderitaan tersebut dan merasa tidak diperhatikan. Namun, dengan adanya ekspektasi serta stigma terkait kesehatan mental, mereka tidak memiliki wadah untuk membahas hal tersebut. Situasi ini dapat terjadi karena para pemimpin bisnis terus-menerus dituntut untuk menjadi tumpuan oleh perusahaan mereka dan harus selalu dapat membuat keputusan yang tepat,” kata Nick Jonsson, Co-Founder dan Managing Director, EGN Singapura, Kamis (10/3).

Banyak yang tidak mengerti bahwa kepemimpinan juga merupakan proses pembelajaran dan mereka yang berada di posisi puncak pun masih merasa perlu untuk belajar dan mencari pendapat ahli agar dapat mendiskusikan solusi-solusi terbaik.

Namun, tidak selalu mudah bagi para eksekutif senior untuk menemukan lawan diskusi yang sepadan dan oleh sebab itulah diperlukan sebuah platform peer network atau jaringan rekan yang memfasilitasi terjadinya pertukaran pengetahuan dan ide bagi mereka yang mengemban posisi tertinggi di perusahaan.

Didirikan pada tahun 1992 di Denmark, EGN menyediakan sebuah tempat bagi para pemimpin untuk saling berbagi perjuangan, merayakan kesuksesan, mendapatkan perspektif baru, dan mempelajari keahlian baru serta mengedepankan pemikiran kritis dan kolaborasi.

Baca Juga: Cargill Tambah Empat Anggota dalam Jajaran Eksekutif

Melalui peer network eksekutifnya, EGN mendukung para pemimpin bisnis agar tidak lagi merasa sendirian karena kini mereka dapat belajar dari pengalaman sesama, berdiskusi dengan rekan-rekan yang berasal dari tingkat posisi yang sama, serta bekerja di perusahaan dengan skala, tantangan dan masalah yang serupa.

Nick, yang juga merupakan penulis buku Executive Loneliness, menyebutkan bahwa ini sejalan dengan moto EGN, yakni “making each other better” atau “membuat satu sama lain menjadi lebih baik” karena peer network yang dimilikinya dapat membantu para pemimpin untuk mendapatkan dorongan yang dibutuhkan agar dapat membuat perbedaan, menawarkan keunikan, melayani sesama dan mewujudkan dampak yang lebih besar bagi organisasi-organisasi mereka.

Mewakili lebih dari 8.000 perusahaan dan 70 profesi dari 14 negara, EGN menawarkan kesempatan bagi para eksekutif senior untuk terhubung dengan pasar dan para pemimpin industri lainnya, belajar di luar dari lingkungan normal mereka dan memperkuat sistem kepemimpinan, sekaligus membuktikan bahwa ada ruang yang aman untuk belajar, berkolaborasi dan mengasah akuntabilitas.

Para pemimpin bisnis akan selalu dihadapkan pada tantangan tak terduga seperti pandemi yang tengah berlangsung, yang memaksa mereka untuk beradaptasi dan berubah agar dapat membawa bisnis mereka melalui masa krisis.

Salah satu perubahan terbesar yang mungkin belum sepenuhnya dipahami oleh banyak pemimpin adalah transformasi digital, yang terutama disebabkan oleh pembatasan mobilitas guna mencegah penyebaran COVID-19. Hal ini tentunya telah mengakibatkan perubahan besar dalam perilaku konsumen, interaksi manusia dan adaptasi budaya kerja.

“Seorang pemimpin dianggap efektif apabila mampu membawa bisnisnya melalui krisis global, sambil tetap mempertahankan operasional sehari-hari. Di tengah pandemi COVID-19, banyak yang dihadapkan pada perubahan dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan salah satunya adalah adanya urgensi untuk memenuhi tujuan transformasi digital, yang telah memaksa banyak organisasi untuk mempercepat adaptasi tersebut,” ungkap Yohanes Jeffry Johary, CEO ATALIAN Global Services Indonesia dalam sebuah diskusi panel virtual yang diselenggarakan oleh EGN.

Baca Juga: Trans Retail Luncurkan AlloFresh Gandeng Bukalapak dan Growtheum Capital Partners

Menurut prediksi terkini oleh International Data Corporation (IDC), pengeluaran global untuk transformasi digital dalam hal praktik bisnis, produk dan organisasi akan mencapai hingga US$ 2,8 triliun pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 16,4% selama tahun 2021-2025.

Ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk mencapai strategi digital holistik dari segi sumber daya manusia, proses, teknologi, data dan tata kelola.

Survei Global McKinsey yang melibatkan para eksekutif juga mengungkapkan bahwa perusahaan mereka telah mempercepat digitalisasi pada interaksi pelanggan, rantai pasokan dan operasional internal mereka hingga tiga atau empat tahun.

Mengambil keputusan di tengah pesatnya tren transformasi digital dapat mengakibatkan tekanan dan tantangan baru bagi para pemimpin bisnis dan oleh sebab itulah timbulnya kebutuhan mendesak akan wadah pertukaran pengetahuan dan wawasan-wawasan baru dari berbagai industri dan pakar.

Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia pun dapat diuntungkan dengan adanya peer network dan inilah salah satu alasan dibentuknya EGN Indonesia bagi para eksekutif senior tanah air – termasuk Warga Negara Indonesia dan ekspatriat dari berbagai latar belakang dan industri – menghubungkan mereka dengan peluang untuk saling berbagi dan bertukar pengetahuan, pengalaman dan keahlian.

“Dengan senang hati kami umumkan bahwa kami telah membuka kantor cabang di Indonesia sejak tahun lalu dan akan memulai sesi peer group pertama untuk “Executive Leadership” pada 24 Mei dan “Business Owner/SME” pada 25 Mei mendatang di Fairmont Hotel, Senayan. Tentunya saat ini kami juga sudah mulai membuka pendaftaran anggota baru dan sudah ada beberapa member yang bergabung dengan sangat antusias” kata Dona Amelia, Co-Founder dan Managing Director, EGN Indonesia.

“EGN memberikan akses ke forum tepercaya bagi para pemimpin bisnis, di mana para anggota dapat saling membantu menghadapi tantangan, memecahkan masalah dan mengidentifikasi peluang,” tambah Dona.

Sosok artis dan musisi Indonesia yang kini terjun ke dunia wirausaha ini juga menyampaikan bahwa kehadiran EGN di tanah air dapat membantu membentuk kembali pola pikir para pemimpin Indonesia, dari yang semula merasa ‘harus selalu tahu segalanya’ dan selalu bersaing satu sama lain, menjadi saling berbagi dan tumbuh bersama.

Peer network dapat membantu para pemimpin untuk menumbuhkan pola pikir yang berkembang dengan membuka diri dalam mempelajari hal-hal baru dan memungkinkan mereka untuk membawa perspektif baru tersebut ke lingkungan kerja mereka agar dapat menumbuhkan growth culture yang lebih baik.

Para anggota EGN dapat terlibat dalam komunitas yang terus berkembang, yang setiap tahunnya menghadirkan enam pertemuan peer group secara tatap muka yg mana didalamnya tidak ada competitor sesama anggota dan di fasilitasi oleh fasilitator proffesional, 12 acara Global Webinar yang di selenggarakan oleh EGN Head Quater di Denmark dengan mengundang seluruh EGN members di seluruh dunia, 24 acara pertemuan Regional Event secara virtual, dimana members mendapatkan kesempatan untuk berjejaring dengan rekan rekan di Asia dan mendaptkan ilmu dari pembicara/para ahli dari seluruh dunia, dan empat acara networking. 

Baca Juga: Manchester United Kembali Merugi, Efek Biaya Gaji Naik dan Pendapatan Siaran Turun

Selain itu, setiap peer group dibentuk oleh Community Growth Director EGN yang sangat berpengalaman, untuk memastikan bahwa setiap anggota berada di kelompok dengan tingkat dan bidang yang tepat.

“Selain itu, kami tidak mengizinkan adanya aktivitas penjualan apapun di sesi kami. EGN murni untuk saling berbagi pengetahuan dan berkolaborasi. Namun, karena adanya rasa saling percaya antar anggota kami, bisnis dapat terjadi di antara mereka selama masih wajar dan tidak mengganggu,” ujar Dona.

Keunikan lainnya dari EGN adalah tersedianya Member's Universe App, sebuah komunitas online yang berisikan lebih dari 14.000 anggota, yang berasal dari berbagai belahan dunia dan menampilkan fungsi global query, pesan dalam aplikasi, grup EGN, berbagai acara regional dan webinar global serta alat-alat belajar lainnya yang bermanfaat, kumpulan artikel, praktik-praktik terbaik, dan masih banyak lagi. 

Namun yang paling utama adalan Member’s Universe dapat memberikan akses langsung kepada seluruh anggota untuk berhubungan atau berjejaring dengan anggota lain di seluruh dunia dengan kontak data yang ada di dalam nya.

“EGN terus berkembang sebagai perusahaan networking profesional yang sukses dan telah berhasil meningkatkan basis data keanggotaannya di Singapura hingga lebih dari 50% dalam dua tahun terakhir. Selain itu, Kami juga baru saja mendapatkan penghargaan bergengsi dari Entrepreneurs 100 Award 2021 untuk kategori Emerging Entrepreneurs of the year Singapura,” tutup Nick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli
Terbaru