BILL GATES - Menjaga sikap optimisme di tengah situasi buruk bukanlah hal mudah. Namun orang yang rasional dan optimistis berdasarkan data dan fakta tidak mengabaikan persoalan serius, tapi dengan tetap merayakan kemenangan kecil, mereka dapat mendorong kemajuan keluar dari situasi buruk.
Sikap itulah tampaknya yang dimiliki para miliarder dunia seperti Bill Gates dan Warren Buffett.
Mengutip Inc, Bill Gates misalnya, mengatakan, optimistme merupakan kekuatan super (superpower). Gates percaya bahwa membangun cara berpikir optimis, utamanya pada masa-masa sulit, merupakan hal penting untuk meraih kesuksesan jangka panjang.
Dalam buku terbarunya, "How to Avoid a Climate Crisis", Gates mengatakan bahwa perubahan iklim akan menjadi bencana besar bagi manusia. Namun dalam buku itu, Gates menulis bahwa setelah ia mempelajari tentang iklim dan teknologi, ia optimistis bahwa manusia dapat menghindari bencana iklim.
Baca Juga: 4 Pelajaran dari Warren Buffett yang dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang
Gates bukanlah seorang optimistis buta. Gates yang optimistis itu tidak sabar menggunakan sejarah dan data untuk mengisi energi positifnya.
Bacalah buku-buku sejarah
Gates memiliki perspektif jangka panjang karena dia adalah pembaca buku sejarah yang rakus. Gates melihat masa depan yang cerah karena dia tahu seberapa jauh kita telah berhasil.
Selama KTT virtual pada Oktober 2020, Gates mengakui bahwa pandemi virus corona telah memberikan kemunduran besar pada kemajuan kesehatan global selama 20 tahun.
Sahabat Gates, Warren Buffett, juga memberikan pelajaran sejarah kepada para audiensnya, ketika dia ditanya bagaimana mempertahankan optimisme yang tak tergoyahkan.
Pada 2008, Buffett menyadari bahwa krisis keuangan mengejutkannya. Namun Buffett tetap tenang dengan mengandalkan pengetahuannya yang mendalam tentang sejarah.
Baca Juga: MacKenzie Scott mantan istri Jeff Bezos menikah dengan seorang guru di Seattle
Buffett mengatakan, di tengah situasi buruk itu, setiap orang hendaknya tidak lupa bahwa Amerika Serikat (AS) pernah menghadapi kesulitan yang jauh lebih buruk di masa lalu, dua perang besar, selusin kepanikan dan resesi, inflasi yang ganas dan depresi besar pada 1930 an.
Dengan berbagai tantangan itu, Buffett menyebut AS dapat mengatasinya. "Hari-hari terbaik kita ada di depan," ujar Buffett waktu itu.
Dan Buffett benar. Pada dekade berikutnya, warga AS dan dunia menyaksikan salah satu ledakan pertumbuhan ekonomi terbesar dalam sejarah AS.
Baca Juga: Mengenal pendiri Amazon Korea Selatan yang kini menjadi multi-miliarder
Pada 2020, pandemi memaksa perusahaan Buffett, Berkshire Hathaway untuk pertama kalinya mengadakan konferensi tahunannya secara virtual tanpa penonton langsung.
Buffett kembali ke buku sejarah. Dia mengingatkan setiap orang bahwa meskipun terjadi perang dunia, kerusuhan sipil, depresi ekonomi dan pandemi, negara terus bergerak maju dan kita tidak bisa menghentikannya.
Selanjutnya: Kalangan investor gempar, Warren Buffett menjual saham Apple
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News