Berkaraoke ria di Museum Perang Dunia II dan Trikora Morotai

Sabtu, 07 September 2019 | 06:24 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
Berkaraoke ria di Museum Perang Dunia II dan Trikora Morotai


Yang jelas, Ishak menyebut bahwa koleksi museum berupa sisa-sisa peralatan tempur, koin, logam dan perlengkapan tentara di masa itu, asli berasal dari Morotai.

Museum ini tampak lebih banyak diisi oleh foto dan narasi beserta replika. Kendati begitu, Ishak mengklaim foto-foto tersebut merekam momen dan suasana masa perang yang terjadi di Morotai kala itu.

"Saya datanya tidak hafal (koleksi museum), tapi semua dari Morotai. untuk foto juga itu semuanya menggambarkan Morotai," terangnya.

Tim KONTAN tak hanya mengunjungi kawasan Museum ini pada siang hari. Pada malam hari, meskipun gelap gulita karena minim lampu yang menyala, suasana di sana jauh lebih ramai ketimbang di waktu terik.

Pengunjung sangat ramai, puluhan motor berjejeran di halaman depan museum. Sayangnya, mereka datang tidak untuk melihat koleksi sejarah yang terpajang di dalam museum.

Tepat di belakang Museum Perang Dunia II, terdapat cafe. Di sini, pengunjungnya jauh lebih ramai.

Tak hanya untuk sekadar ngopi, sembari nongkrong menikmati deburan ombak Samudera Pasifik yang menghantam bibir pantai, pengunjung juga bisa berkaraoke ria di bawah kelap kelip lampu gantung yang temaram.

Dengan hanya memesan satu gelas kopi saja, pengunjung bisa menyumbangkan suara dengan me-request lagu kesukaan. Tampaknya, di sini karaoke lebih menarik minat pengunjung ketimbang koleksi museum.

Kalau Anda, tertarik yang mana?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru