Selain Pulau Komodo, ada Kepulauan Galapagos yang Fodor's Travel sorot dengan permasalahan hampir mirip. Pajak turis di Galapagos mereka nilai terlalu murah dan tidak naik selama 20 tahun.
Pajak turis yang mahal, Fodor's Travel menganggap, tidak akan mengurangi dampak pariwisata massal. Justru, banyaknya kunjungan wisatawan bisa berpengaruh pada kelestarian hewan langka seperti komodo di Pulau Komodo dan dan kura-kura terbesar di dunia yang ada di Kepulauan Galapagos.
"Dengan keunikan dan keistimewaan dari pulau-pulau ini, memanfaatkan pariwisata sebagai potensi uang memang masuk akal. Namun, apakah kamu semua harus pergi ke sana?" sebut Fodor's Travel.
Baca Juga: Labuan Bajo jadi destinasi pariwisata superprioritas, belanja APBN kian digenjot
Seberapa jauh pemerintah dan komunitas lokal berupaya menjaga destinasinya, menurut Fodor's Travel, juga patut jadi perhatian setiap turis. Ini lebih penting ketimbang menandai daftar impian petualangan.
Masih banyak destinasi lain terkenal di dunia yang masuk daftar No List dari Fodor's Travel untuk 2020. Fodor's Travel adalah media wisata yang berawal dari buku panduan wisata dengan cikal bakal berawal pada 1936 di London, Inggris.
Pada 1949, buku panduan wisata modern Fodor's Travel diproduksi di Perancis. Pada1996, situs resmi Fodor's Travel dibuat, dan diakuisisi oleh perusahaan internet di California, Amerika Serikat, pada 2016.
Penulis: Silvita Agmasari
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biaya Wisata Murah, Pulau Komodo Masuk Destinasi 'No List' 2020 Media AS"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News