Rayakan budaya
Ketulusan dan kehangatan warga serta budaya yang ditampilkan untuk para pelari adalah cerminan nyata apa yang diungkapkan Gubernur Jawa Tengah dan Direktur Bank Jateng Supriyatno sebelumnya, bahwa Borobudur Marathon adalah ajang wisata olahraga.
Selain menonjolkan pertandingan berlarinya itu sendiri, Borobudur Marathon selalu menjadi cara untuk merayakan kekayaan budaya lokal, baik lewat sambutan warganya maupun pengalaman lain yang ditawarkan Magelang.
Keseriusan untuk membangkitkan wisata olahraga juga tampak dari digelarnya Pasar Harmoni selama penyelenggaraan Borobudur Marathon 2022. Pasar Harmoni adalah bazar kuliner dan kriya khas Magelang dari kelompok Pawone, yang telah melalui proses kurasi dan pendampingan. Pada ajang Bank Jateng Tilik Candi, Pasar Harmoni yang terdiri atas 13 kuliner lokal dan 9 kriya hadir di Taman Lumbini.
Baca Juga: Ribuan Pelari Songsong Borobudur Marathon 2022, Hidupkan Wisata Olahraga di Magelang
Beragam kuliner yang bisa dinikmati, antara lain siomay beong, soto bebek, nasi telang, beragam olahan singkong, dan dawet ireng ketan hijau. Sementara itu, berbagai jenis kriya menarik juga ditawarkan, antara lain kerajinan kayu dan kulit telur, kerajinan kayu limbah, kerajinan kerang, wayang, batik, dan ecoprint.
Para pelaku usaha juga dengan antusias memperkenalkan produk-produk unggulannya. Rumah Singkong Borobudur misalnya, membawa produk gethuk cothot dan mendhut telo. Gethuk cothot adalah getuk berisi gula merah yang langsung lumer di mulut ketika getuk digigit. Sementara mendhut telo adalah olahan singkong dengan isian parutan kelapa dan gula merah, yang lantas dibungkus daun dan dikukus.
“Kami berharap dengan ikut Pawone ini kami bisa lebih dikenal, apalagi sekarang olahan pangan lokal sedang digencarkan,” ujar penggagas Rumah Singkong Borobudur Rini Wijayanti.