Dampak Kolonialisme dan Imperialisme pada Indonesia di Bidang Politik dan Ekonomi

Jumat, 17 Desember 2021 | 17:05 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Dampak Kolonialisme dan Imperialisme pada Indonesia di Bidang Politik dan Ekonomi


EDUKASI -  Jakarta. Kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan penjajah membawa berbagai dampak terhadap Bangsa Indonesia. 

Bersumber dari situs National Geographic, kolonialisme adalah penguasaan suatu kekuasaan terdapat suatu daerah atau orang lain. Hal ini terjadi saat suatu bangsa menaklukkan bangsa, termasuk penduduknya dan mengeksploitasinya. 

Sedangkan imperialisme merupakan sebuah praktik pemaksaan kekuasaan atau kekuasaan suatu bangsa terhadap bangsa lainnya dengan tujuan untuk memperluas kekuasaan menggunakan perolehan tanah dan/atau pemaksaan dominasi ekonomi dan politik. 

Mengacu pada pengertian dari kedua praktik penjajahan tersebut, tentu dampak buruk lebih banyak terjadi dibandingkan dengan dampak baiknya. Bahkan gambaran kejamnya kolonialisme penjajah dituliskan dalam sebuah novel karya Multatuli berjudul Max Havelaar. 

Baik kolonialisme maupun imperialisme membawa di berbagai sektor kehidupan Bangsa Indonesia, mulai dari politik, ekonomi, hingga budaya dan pendidikan. Berikut ini dampak-dampak dari penjajah terhadap Indonesia semasa penjajahan. 

Baca Juga: Struktur, Ciri-ciri, dan Tujuan Teks Prosedur dalam Bahasa Indonesia

Dampak kolonialisme dan imperialisme di bidang politik

Bangsa Barat membawa dampak yang cukup besar dalam dunia politik Indonesia pada masa penjajahan. 

Pengaruh penjajah perlahan semakin kuat sehingga mampu melakukan intervensi masalah internal kerajaan-kerajaan di Nusantara. Hal ini membuat kekuasaan penguasa Indonesia pada masa tersebut semakin melemah bahkan hilang. 

Bersumber dari e-Modul Sejarah Indonesia Kelas 11 Kemendikbd Ristek, dampak kolonialisme bangsa Barat diantaranya:

  • Dasar pemerintahan yang modern yang dibuat Daendels atau Raffles membuat kedudukan Bupati berubah menjadi pegawai negeri dan digaji, yang semula merupakan kedudukan adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat menurut adat istiadat.
  • Bupati dijadikan alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan sekarang menjadi sistem kepegawaian.
  • Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
  • Intervensi terhadap persoalan kerajaan yang dilakukan oleh Belanda dan Inggris, contohnya tentang pemilihan raja sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Yang mengakibatkan peranan elite kerajaan berkurang dalam politik, dan kekuasaan pribumi melemah.
  • Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern.
  • Belanda ikut campur dalam pengambilan kebijakan raja. 
  • Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.

Dampak kolonialisme dan imperialisme penjajah juga masih berpengaruh hingga sekarang. Hal ini terlihat dari sistem pemerintahan di Indonesia sekarang yang merupakan warisan dari penerapan ajaran Trias Politica yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. 

Dalam badan yudikatif dalam struktur tersebut, pemerintahan kolonial Belanda membagi badan peradilan menjadi tiga kelompok berdasarkan golongan masyarakat di Hindia-Belanda.

Badan peradilan tersebut terdiri dari peradilan untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing, dan peradilan orang pribumi. Dalam badan legislatif, pemerintah kolonial Belanda membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat tahun 1918.

Baca Juga: Daftar Kata Irregular Verb Bahasa Inggris yang Sering Digunakan Beserta Artinya

Dampak kolonialisme dan imperialisme di bidang ekonomi

Masuknya bangsa Eropa di Indonesia membawa berbagai pengaruh termasuk dalam kehidupan perekonomian bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan, penduduk Indonesia diperkenalkan dengan mata uang yaitu uang kertas dan logam. 

Hal ini kemudian yang mendorong  munculnya sistem perbankan modern ditandai dengan berdirinya de Javasche Bank, bank modern pertama di Hindia-Belanda yang didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1828.

Kehidupan perekonomian yang mulai membaik kemudian mempengaruhi sektor lain seperti pembangunan jalan raya pos Anyer hingga Panarukan, jaringan kereta api, hingga industri pertambangan. 

Meskipun banyak pembangunan di berbagai daerah, hal tersebut sama sekali tidak membuat kehidupan rakyat Indonesia makmur. 

Sistem kerja paksa, buah dari masif nya pembangunan oleh Pemerintah Kolonial, membuat rakyat menderita. Selain kerja paksa, berikut ini dampak lain dari kolonialisme dan imperialisme di bidang ekonomi:

  • Monopoli dan penguasaan suatu daerah atau koloni oleh penjajah yang menimbulkan situasi yang tidak sehat dalam hal perdagangan.
  • Perekonomian bergeser dari pertanian pangan menjadi industri perkebunan.
  • Praktik monopoli perdagangan oleh VOC membuat mundurnya perdagangan Nusantara dari kancah perdagangan internasional.
  • VOC memanfaatkan para penguasa tradisional dalam mengeksploitasi tanah jajahandengan menerapkan sistem indirect rule, dalam penyerahan wajib hasil bumi dan pemungutan pajak hasil bumi. 
  • Penerapan sistem tanam paksa menyebabkan rakyat Indonesia mengenal jenis tanaman baru.
  • Munculnya pedagang-pedagang perantara dalam perdagangan internasional yang dipegang oleh orang Timur Asing, sedangkan bangsa Indonesia hanya sebagai pengecer
  • Munculnya kota-kota baru di sekitar perusahaan-perusahaan Belanda.
  • Sistem ekonomi uang yang diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Dampak yang ditimbulkan salah satunya adalah sistem utang.
  • Dalam pengerjaan lahan pertanian, penduduk memulai mengenal pinjaman modal. Namun mereka harus mengembalikan uang dengan sistem bunga yang memperparah perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru