FILM - JAKARTA. Virus corona (Covid-19) juga meneror bisnis layar lebar di tanah air. Kabar teranyar, PT MD Pictures Tbk (FILM) memutuskan untuk menunda penayangan perdana film KKN di Desa Penari.
Sejatinya, film bergenre horor tersebut mulai tayang di bioskop pada Kamis (19/3) pekan depan. Belakangan, MD Pictures memutuskan untuk menunda penayangan film yang dibintangi Tissa Biani ini.
Di akun Twitter @MDPictures, rumah produksi milik pengusaha Manoj Punjabi itu mengumumkan penundaan film KKN di Desa Penari. "[Breaking!!] Penayangan film #KKNdiDesaPenari ditunda. Nantikan #KKNMovie dan ikuti terus updatenya di akun @KKNMovie," tulis MD Pictures, Kamis (12/3) malam.
Namun manajemen MD Pictures tak menjelaskan kapan kepastian KKN di Desa Penari akan tayang perdana.
Wabah corona sudah lebih dulu mengacak-acak jadwal penayangan perdana film mancanegara. Sederet film global yang terpaksa menunda penayangan perdananya antara lain James Bond: No Time To Die, Slay The Dragon dan Peter Rabbit 2.
Berikut ini sinopsis KKN di Desa Penari:
Seorang laki-laki yang dikenal dengan sebutan Simpleman mendapatkan sebuah kisah menyeramkan. Berawal dari enam mahasiswa yang harus melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil, yakni Nur (Tissa Biani), Widya ( Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy) dan Wahyu (M. Fajar Nugraha).
Mereka tidak pernah menyangka jika desa yang dipilih ternyata bukanlah desa biasa. Pak Prabu (Kiki Narendra), sang kepala desa, memperingatkan mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang, sebuah gapura yang menuju tapak tilas.
Tempat misterius itu mungkin ada hubungannya dengan sosok penari cantik yang mulai mengganggu Nur dan Widya. Satu persatu mulai merasakan keanehan desa tersebut. Bima pun mulai berubah sikap.
Program kerja KKN mereka berantakan. Tampaknya penghuni ghaib di desa tersebut tidak menyukai mereka. Nur akhirnya menemukan fakta mencengangkan bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan yang paling fatal di desa tersebut.
Teror sosok penari misterius semakin menyeramkan, mereka mencoba meminta bantuan Mbah Buyut (Diding Boneng) dukun setempat, namun sudah terlambat, mereka terancam tidak akan bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan desa penari itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News