Pada Agustus 2007, investor asal Malaysia ini berhasil menguasai seluruh kepemilikan saham di perusahaan tersebut dan mulai melakukan konsolidasi dan bertransformasi menjadi CIMB Niaga seperti saat ini.
Dalam perjalanan kariernya sebagai seorang bankir, Agus mengaku tanya hanya memiliki kompetensi soal keuangan tapi juga pasar modal. "Saya dulu yang menangani seluruh kegiatan atau produk perbankan yang berhubungan dengan pasar modal," ujarnya.
Berawal dari iklan
Merasa memiliki pengalaman di industri keuangan serta paham mengenai pasar modal membuat Agus memberanikan diri untuk mengikuti seleksi menjadi direksi BPJS Ketenagakerjaan tahun 2015. Ia mengaku melihat lowongan direksi BPJS Ketenagakerjaan secara tak sengaja di salah satu stasiun televisi dan hari berikutnya membaca kelengkapan lowongan tersebut di surat kabar.
“Waktu itu saya tertarik karena ada lambang burung garuda di lowongan itu dan ada tulisan ‘BPJS memanggil Putera – Puteri Terbaik Bangsa’,” kenang dia.
Dalam lowongan tersebut terdapat lima kriteria yang diharapkan, yaitu berpengalaman di dunia perbankan, dana pensiun, perusahaan asuransi, manajemen resiko, dan jaminan sosial. Agus menilai dirinya telah memenuhi kelima kriteria tersebut. Tekadnya untuk mendaftar seleksi pun semakin kuat.
Hanya saja, ketika memutuskan mendaftar menjadi calon direksi BPJS Ketenagakerjaan, Agus mengaku belum mengetahui apa yang akan dilakukan jika berhasil terpilih. Makanya, ia pun bertanya kepada rekan-rekan kantornya guna memperoleh masukan tentang pekerjaan sebuah lembaga jaminan sosial seperti BPJS ini.
Pengetahuan soal lembaga yang dahulu bernama Jamsostek ini pun terbilang minim dan daftar riwayat hidup yang disusun pun seadanya. Praktis, ketika itu hanya tekad kuat dan pengalaman soal keuangan saja yang dibawanya untuk menjadi direksi BPJS Ketenagakerjaan.