Sejalan dengan road map dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), target peserta BPJS Ketenagakerjaan di 2016 adalah 22 juta orang dengan target pengelolaan dana sebesar Rp 246,5 triliun. Pada tahun lalu, BPJS Ketenagakerjaan mengelola dana kelolaan Rp 206 triliun.
“Pengelolaan dana menjadi hal penting bagi lembaga ini. Tapi, saya tidak mau terjebak mengejar hasil investasi tinggi kalau peserta BPJS Ketenagakerjaan belum maksimal. Jadi, fokus utama saya memperluas cakupan peserta,” terang Agus.
Agus mengaku akan menempuh cara menumbuhkan kemauan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya jaminan sosial ketimbang memaksakan kepada pekerja untuk menjadi peserta.
Untuk mendukung gagasan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan sering melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di berbagai daerah. Hal ini memang tidak mudah dilakukan karena butuh konsistensi.
Selain kesadaran terhadap jaminan sosial masih rendah, kendala lainnya adalah kemampuan pekerja untuk bayar iuran. Agus menyebut mayoritas pekerja di indonesia adalah pekerja informal yang memiliki upah pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tak heran, pekerja semacam ini kesulitan untuk mengalokasikan sebagian pendapatannya bagi jaminan sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News