Gandeng ACR Corp, Raffi Ahmad mendirikan Kokali (Kopi Kaki Lima)

Rabu, 16 Oktober 2019 | 22:27 WIB   Reporter: Elisabeth Adventa
Gandeng ACR Corp, Raffi Ahmad mendirikan Kokali (Kopi Kaki Lima)

ILUSTRASI. CEO Kokali Albert Sulistyo (kiri), Co-Owner Kokali Raffi Ahmad dan Direktur Pengembangan Produk Kokali Epsheca Herrera (tengah) mencoba produk dari Kokali saat peluncuran gerai pertama Kokali (kopi kaki lima) di Lippo Mall Puri, Jakarta, Rabu (16/10). Kok


KOPI - JAKARTA. Harum aroma bisnis kedai kopi tampaknya masih kuat menarik banyak pemain baru. Kali ini giliran artis Raffi Ahmad mencoba peruntungan di bisnis kedai kopi. Lewat RANS Entertainment, Raffi bekerjasama dengan ACR Corp mendirikan Kokali (Kopi Kaki Lima).

"RANS Entertainment sendiri sebenarnya juga punya usaha di bidang makanan dan minuman. Kami lihat budaya minum kopi di Indonesia semakin berkembang. Meskipun kualitas kopi Indonesia sudah dikenal baik di dunia internasional, tidak semua masyarakat punya akses buat minum kopi berkualitas," kata Raffi, Co - founder Kokali saat grand opening Kokali di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat, Rabu (16/10).

Baca Juga: Atta, Ricis, Bapau,dan Raffi

Gerai pertama Kokali berada di kawasan Lippo Mal Puri, Jakarta Barat. CEO Kokali yang juga pihak ACR Corp, Albert Sulistyo menjelaskan bahwa pemilihan gerai di kawasan mal lantaran lokasi tersebut strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat, khususnya bagi pengunjung mal.

"Ke depan, Kokali bakal menjangkau lokasi-lokasi strategis. Tidak harus di mal, bisa dekat perkantoran, sekolah, kampus, asalkan mudah dijangkau masyarakat. Tidak menutup kemungkinan juga kami buka dengan konsep coffee to go," jelas Albert.

Sejumlah target telah dipatok Kokali, hingga akhir tahun 2019, Albert mengatakan akan ada 20 gerai Kokali yang tersebar di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Dan di tahun 2020, ekspansi gerai Kokali ditargetkan mencapai 200 gerai tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Daftar kendaraan Raffi Ahmad yang nunggak pajak

Tak hanya menargetkan soal pertumbuhan jumlah gerai, Albert juga menargetkan permintaan biji kopi di tahun 2020 menjadi 60.000 kilogram (kg) per bulan.

"Saat ini satu gerai Kokali kalau sedang maksimal, targetnya bisa mengolah 10 kilogram biji kopi per hari. Sebulan bisa sekitar 300 kilo," ujarnya.

Untuk menjaga pasokan bahan baku, Kokali bekerjasama dengan sejumlah petani dari daerah Sumatera dan Jawa Barat. Albert mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus menjalin kerjasama langsung dengan petani kopi asal Pacet dan Puntang, Jawa Barat.

Kokali menawarkan 15 jenis menu yang terdiri dari minuman kopi dan non-kopi. Direktur Pengembangan Produk Kokali, Elsheca Herrera mengatakan jika Kokali menggunakan houseblend yang diracik sendiri, campuran antara robusta dan arabica. Butuh waktu sekitar 4 - 6 bulan untuk riset produk dan pasar, sebelum menentukan menu-menu Kokali.

Baca Juga: Mobil mewah Raffi Ahmad di twitter terpantau Pajak

"Kokali muncul dengan menawarkan produk yang beda dibanding kedai kopi lain. Salah satu yang jadi ciri khas kami adalah es telepon, kombinasi antara klepon khas Indonesia. Dan ada pablo eskoba, campuran antara kopi dan boba," terang Elsheca.

Aneka menu Kokali dibanderol terjangkau, yakni mulai Rp 15.000 - Rp 32.000. Ada beberapa menu unggulan khas Kokali, yakni es telepon, pablo eskoba, es telegram (racikan earl grey tea dan susu), es yakuza (yakult dan susu), serta es keren (racikan kopi, susu, gula aren, dan duren).

"Dalam waktu dekat, Kokali juga akan bekerjasama dengan ojek online untuk layanan pesan antar untuk bisa menjangkau lebih banyak konsumen," tandas Albert.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto

Terbaru