Gandeng PLN, Amandari Batik perkenalkan inovasi dalam membatik

Selasa, 03 Desember 2019 | 17:05 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Gandeng PLN, Amandari Batik perkenalkan inovasi dalam membatik

ILUSTRASI. Karyawan menata batik yang dipajang dalam Pameran Tren Batik 2017 di Hall MOG, Malang, Jawa Timur, Selasa (3/1). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/kye/17.


BATIK - JAKARTA. Batik lebih dari sebuah kain, melainkan adalah warisan dari pikiran besar para leluhur yang menggambarkan kebijaksanaan sebagai pedoman tentang cinta, kesabaran, kedamaian, dan kehidupan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Gallery Amandari Batik bersama PLN menggelar acara bertajuk "The Story of Batik: Legacy, Investment, and Diplomacy", pada Rabu, 4 Desember 2019 di Magnolia Room Hotel Gran Mahakam, Jakarta.

Baca Juga: Mola TV: Siaran Euro 2020 akan ada di Indihome

"Batik adalah karya produk yang menjadi ikon negara berskala nasional yang telah diakui dunia, sehingga kita wajib mengawal perkembangannya. Ada keindahan, keanggunan, dan komitmen untuk bercerita tentang kekayaan budaya kita lewat alur ulasannya,“ jelas Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani dalam keterangannya, Selasa (3/12). 

Ada proses idealisme dalam membatik sebagai keagungan budaya bangsa Indonesia. Inilah legacy untuk generasi ke depan. "Untuk itu, kami menghadirkan suatu transformasi yaitu mengajak kaum millenial yang budayanya adalah serba instan, dapat tetap turut membatik dengan menggunakan kompor listrik dalam penggunaan dengan cantingnya yang efisiensinya bisa mencapai 63%,“ ujarnya.

Dalam acara ini akan ada dua sharing session. Pertama, untuk kalangan milenial di mana adanya transformasi dalam membatik, dan kedua tentang bagaimana membawa batik ke pasar global.

Baca Juga: Vivo Y19 mulai dijual pre-order, tengok harga dan spesifikasinya

Batik sebagai jembatan komunikasi yang dipilih, demikian pemilik Gallery Amandari Batik, Uti Rahardjo, karena sudah melekat pada semua kalangan, sebutlah sosialita, pengusaha, pemerhati budaya maupun fashionpreneur dengan jaringan internasional. "Untuk itu kami mengundang mereka, yang concern dengan batik, dan fashionpreneur yang consern dengan batik dan sudah berpengalaman di beberapa negara," ungkapnya.

Batik memiliki tiga unsur yang terangkum dalam tema besar acara tersebut, yakni legacy, investment, dan diplomacy. Tidak hanya hasil budaya, tetapi dari hasil proses pembuatannya, batik juga harus bisa berinovasi dan bertransformasi sehingga bisa terus dilestarikan. 

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru