Gandeng PLN, Amandari Batik perkenalkan inovasi dalam membatik

Selasa, 03 Desember 2019 | 17:05 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Gandeng PLN, Amandari Batik perkenalkan inovasi dalam membatik

ILUSTRASI. Karyawan menata batik yang dipajang dalam Pameran Tren Batik 2017 di Hall MOG, Malang, Jawa Timur, Selasa (3/1). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/kye/17.


Dinamika dunia ini berubah sungguh cepat, di mana harus ada adaptasi yang harus dilakukan, sehingga bisa sesuai dengan zamannya. Tetapi, dia juga tidak ingin batik sekadar printing, karena masih ada idealisme batik itu harus dibatik secara tradisional. "PLN memiliki visi dan misi yang ingin memelihara legacy. Legacy-nya PLN adalah membuat sesuatu lebih praktis, bersih, dan aman," kata Uti.

Maka dari itu,  alternatif atau transformasinya adalah membatik menggunakan dengan kompor listrik yang sepaket dengan canting listrik (elektrik). PLN memiliki alat inovasi membatik ini. Dan, terkait dengan canting elektrik ini, kelebihannya adalah pengrajin atau pembatik tidak perlu lagi untuk meniup cucuk canting sebelum menggoreskan motif. Alhasil, proses dalam pembuatan pola lebih cepat selesai.

Artinya, dengan alat yang inovatif tersebut, pengrajin tidak perlu lagi sibuk untuk mengecek tingkat panasnya. Sehingga pengrajin bisa lebih fokus membuat batik. "Kalau lebih fokus, harapannya proses pembatikan bisa lebih cepat, dan secara ekonomis lebih naik," Uti berharap.

Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, pengamat tekan ke fasilitas publik bagi disabilitas

Nilai Jual Tinggi
Batik dari segi investasi memiliki nilai cukup tinggi. Karena sebuah batik yang unik, seperti sebuah lukisan yang hanya ada satu di dunia, sebagai collectible investment. Sebagai investasi lain, sekarang semua orang sudah mencintai batik, bahkan sudah banyak desainer luar memakai bahan batik sebagai bahan dasar desain mereka. Di era digital seperti sekarang, pembatik bisa lebih mudah untuk bisa memasarkan batiknya ke luar negeri. "Jadi investasi di sini juga market-nya semakin luas," terang Uti. 

Tidak hanya itu, target lainnya yakni berkomunikasi dengan SEC: high end. “Karena PLN identik dengan kredibilitas tinggi dengan high end & international network di mana pemasaran PLN ke depan sebaiknya menyasar pada pengambil keputusan di korporasi yang ada pada SEC ini,” terang Uti.

Batik Amandari sendiri, setelah event ini, akan tetap menjalin kerja sama dengan PLN. "Ini kan merupakan CSR dari PLN maupun Batik Amandari. Kami sebagai pengusaha juga memiliki kepedulian terhadap masyarakat yang ingin merepresentasi," jelasnya. 

Memang, antara Amandari Batik dan PLN akan menjadi hub untuk orang-orang yang ingin present bersama-sama. Di zaman sekarang ini, tidak ada yang bisa melakukan sendirian, harus ada kerjasama  dan kolaborasi atau yang dikenal sebagai collaborative intelligent. Jadi semua keahlian yang ada masyarakat bisa kita satukan untuk mengusahakan suatu kemajuan yang lebih baik.

Baca Juga: Liverpool mendominasi, berikut daftar 10 besar Ballon d'Or 2019,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru