Hari ini posisi Bumi berada pada titik Aphelion, berikut penjelasannya

Sabtu, 04 Juli 2020 | 06:55 WIB   Reporter: kompas.com
Hari ini posisi Bumi berada pada titik Aphelion, berikut penjelasannya

ILUSTRASI. Seorang pria yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati bola dunia, setelah keputusan pemerintah untuk menutup bioskop, sekolah, dan mendesak orang untuk bekerja dari rumah dan tidak berdiri lebih dekat dari satu meter satu sama lain, di Milan, It


PLANET BUMI - JAKARTA. Bumi akan berada pada titik Aphelion pada hari ini, Sabtu (4/7) sekitar pukul 18.34 WIB. Lalu, apa itu aphelion?

"Aphelion adalah posisi Bumi terjauh saat perputarannya mengitari Matahari dalam setahun," kata Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Emanuel Sungging kepada Kompas.com, Jumat (3/7). 

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antarikas (LAPAN) Andi Pangerang menjelaskan, Aphelion terjadi karena orbit Bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna. 

Baca Juga: Cuaca hari ini di Jabodetabek berpotensi hujan ringan, tetap bawa payung

"Tak sepenuhnya lingkaran, tetapi berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60," ujar Andi kepada Kompas.com

Tak hanya Aphelion, setiap tahun Bumi juga berada pada jarak terdekat dengan Matahari atau disebut Perihelion. Perihelion, Andi bilang, terjadi setiap Januari. 

Sementara Bumi berada pada jarak terjauh dari Matahari atau Aphelion setiap Juli. "Untuk tahun ini, Aphelion terjadi pada Sabtu (4/7) pukul 18.34 WIB pada jarak 152.095.295 km," kata Andi.

Apa dampak bagi Bumi saat berada di titik Aphelion? Andi mengatakan, secara umum tidak ada dampak yang signifikan terhadap Bumi.

Baca Juga: Waspada, hujan lebat dan angin kencang bisa terjadi di wilayah ini hingga 4 Juli

Benarkah Aphelion menyebabkan suhu dingin?

Benarkah Aphelion menyebabkan suhu dingin? Andi menyebutkan, suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau, bukan karena Aphelion. 

Kemungkinan, suhu dingin di Indonesia akan berlangsung hingga Agustus mendatang. "Karena tutupan awan yang sedikit, jadi tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan," papar Andi. 

Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara, maka tekanan udara di belahan Utara lebih rendah dibanding belahan Selatan yang mengalami musim dingin. 

Baca Juga: Warning BMKG: Pukul 12.00-13.00, sinar UV berisiko bahaya sedang hingga sangat tinggi

Oleh karena itu, menurut Andi, angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara. "Saat ini angin yang bertiup dari arah Australia yang memang mengalami musim dingin," ujar Andi. 

Dampak yang timbul adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di Selatan Khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi. 

Posisi Bumi yang berada pada titik terjauh dari Matahari juga tak memengaruhi panas yang Bumi terima. Sebab, panas Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi. 

"Dengan distribusi yang paling signifikan memengaruhi disebabkan oleh pola angin," kata Andi. Mengingat saat ini angin bertiup dari arah Selatan yang tengah mengalami musim dingin, maka Indonesia akan merasakan suhu yang lebih dingin. 

Baca Juga: Jelang musim kemarau, Jokowi ingatkan pentingnya pencegahan karhutla

Matahari juga akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata, yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68%.

Penulis: Dandy Bayu Bramasta

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Besok, Posisi Bumi Berada pada Titik Aphelion, Apa Itu Aphelion?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: S.S. Kurniawan
Terbaru