INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Kementerian Pariwisata menyiapkan strategi khusus untuk menggarap pasar pariwisata untuk kaum milenial yang cukup potensial.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, salah satu strategi dalam merebut pasar wisatawan milenial dengan membuat destinasi menjadi lebih dekat dan lebih murah bagi para milennial. “Ini menjadi tugas bersama untuk mengalokasikan sumber daya dalam merebut pasar wisatawan milenial,” ujarnya dalam keterangan pers Jumat (2/11).
Ia bilang dalam merebut pasar wisatawan milenial sangat berbeda dengan wisatawan pada umumnya karena wisatawan kalangan muda tersebut sangat digital dan mereka lebih menyukai destinasi-destinasi yang menjadi trending topic. "Kalau Genpi (Generasi Pesona Indonesia) memuat konten tentang destinasi digital, pasti trending topic. Hal tersebut dikarenakan mereka memenuhi kebutuhan para milenial. Mereka punya kebutuhan untuk diakui, maka sering datang ke tempat yang jarang didatangi," ujarnya.
Menurutnya digital sangat personal karena itu tidak relevan kalau masih disegmentasi. Ukuran dan kekuatan para milenial sangat besar, karena mereka speak up di digital. Karena itu perlu strategi khusus dalam mengejar pasar milenial.
“Bila selama ini kami fokus membuat produk, kini kami membuat portofolio customer. Portofolio bisnis itu terdiri dari portofolio customer yang masuk dalam strategi marketing, kalau portofolio produk masuk dalam taktik marketing yang lebih kecil perannya. Misalnya membuat hot deals khusus Milenial, atau cross border khusus Milenial,” kata Arief.
Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kempar Rizky Handayani mengatakan, wisatawan milenial akan terus tumbuh dan menjadi pasar utama. Tahun 2019 lebih dari 50% pasar pariwisata Indonesia sudah didominasi milenial.
Pasar pariwisata Asia didominasi wisatawan millennial berusia 15-34 tahun mencapai 57%. Generasi milenial di China mencapai 333 juta orang, Filipina 42 juta, Vietnam 26 juta, Thailand 19 juta, sedangkan Indonesia 82 juta orang.
“Jumlah milennial Indonesia yang besar itu membuat banyak negara, seperti Korea dan Jepang, mulai menyasar pasar milenial Indonesia. Kita tidak boleh kecolongan dalam mengantisipasi potensi wisatawan milennial tersebut,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News