Keamanan finansial dan jaminan kesehatan atas semangat kewirausahaan pekerja mandiri

Jumat, 28 Mei 2021 | 12:14 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Keamanan finansial dan jaminan kesehatan atas semangat kewirausahaan pekerja mandiri

ILUSTRASI. Keamanan finansial dan jaminan kesehatan atas semangat kewirausahaan pekerja mandiri


PROFESI -  Indonesia telah mengalami angka pengangguran yang fluktuatif selama enam tahun terakhir, dengan pandemi COVID-19 yang membawa tantangan dan ketidakpastian baru pada lapangan kerja.

Namun, dengan hadirnya gig economy yang kian berkembang - di mana platform digital menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel untuk menyesuaikan penawaran dan permintaan untuk berbagai layanan seperti transportasi.

Terlepas dari kondisi pandemi, banyak orang telah menemukan peluang bisnis baru dan juga cara untuk menjadikan dirinya pengusaha. Platform digital seperti Grab membantu menghubungkan penjual dan penyedia layanan ke konsumen yang lebih luas.

Platform ini tidak hanya memberikan kesempatan kerja bagi pekerja transportasi on- demand, tetapi juga memperluas jangkauan pasar bagi usaha mikro dan kecil menengah (UMKM), yang mendukung pertumbuhan ekosistem perdagangan. 

Baca Juga: Bisa WFH dengan penghasilan menarik, berikut profesi yang menjanjikan di era digital

Banyak pekerja mandiri (gig worker) telah bekerja keras untuk menemukan cara dalam meningkatkan potensi penghasilan mereka. Semangat kewirausahaan mereka, ditambah dengan jam kerja yang fleksibel dan otonomi kerja yang lebih besar, pada akhirnya membantu menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada bulan Januari 2020 menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh platform teknologi seperti Grab mendukung ketahanan ekonomi Indonesia dengan memberikan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5% dari angkatan kerja Indonesia) dan merangsang pertumbuhan bisnis kecil dan penciptaan lapangan kerja di luar platform.

Inovasi teknologi dalam gig economy daring telah menciptakan efisiensi kerja bagi orang-orang yang memanfaatkannya untuk mendapatkan mata pencaharian yang lebih baik, menjadikan konsep gig work menjadi cara yang menarik untuk mendapatkan penghasilan. 

Baca Juga: Salurkan kredit melalui platform, BRI Agro gandeng Modalku

Alfindra Primaldhi, Direktur Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menjelaskan bahwa tren ekonomi digital di Indonesia akan terus meningkat dan mendorong pertumbuhan ekosistem, sehingga semakin banyak orang yang menjadi pekerja mandiri. 

Di tengah PHK selama pandemi, terdapat peningkatan jumlah mantan pekerja kantoran yang bermigrasi untuk menjadi penyedia layanan melalui platform digital, atau membuka usaha mikro rumahan untuk menggantikan pekerjaan mereka sebelumnya dengan tujuan mendapatkan sumber pendapatan di masa yang penuh tantangan ini. Dalam saat yang bersamaan, mereka juga menyediakan layanan bagi masyarakat di sekitar mereka.

Berdayakan diri dan komunitas

Konsep gig work telah terbukti menawarkan tidak hanya sarana bertahan hidup sementara selama pandemi, tetapi juga stabilitas keuangan untuk jangka panjang. Banyak pekerja mandiri terus memberikan dukungan dan layanan kepada komunitas mereka selama pandemi, bahkan ketika menghadapi risiko terhadap kesehatan mereka. 

Pada saat yang sama, untuk terus mengembangkan keterampilan kewirausahaan, mereka telah bekerja keras untuk memanfaatkan program peningkatan keterampilan dan pelatihan yang ditawarkan, untuk membantu mereka memberikan layanan yang lebih baik; menemukan lebih banyak peluang pendapatan; dan akses ke manfaat seperti perawatan kesehatan untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Benedi dan Joni Sius Tse adalah dua mitra pengemudi ride-hailing yang telah menunjukkan apa yang dapat dicapai dengan menggabungkan dorongan kewirausahaan dengan kegigihan dan ketekunan.

Baca Juga: Demi layanan online, UU transportasi harus diubah

Mereka adalah mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike yang beralih dari pekerjaan sebelumnya menjadi mitra Grab, memanfaatkan peluang kerja yang terus berkembang dalam platform digital untuk berjuang meningkatkan ekonomi dan kualitas hidup.

Benedi adalah mitra pengemudi andalan yang secara konsisten menerobos rintangan untuk memastikan keluarganya memiliki kehidupan yang lebih baik setiap hari. 

Sebelum bergabung dengan Grab, Joni Sius Tse telah menjadi buruh pabrik sejak 1997. Ia berencana merantau ke sebuah kota kecil di Jawa Timur bernama Lamongan karena relokasi pabriknya namun sayangnya, hal itu tidak memungkinkan adanya kemajuan finansial bagi keluarganya karena ia akan menerima upah minimum yang lebih rendah di sana.

Baca Juga: Indonesian ride-hailing firm Gojek cuts 9% of headcount

Melihat keadaan tersebut, Joni memutuskan untuk memikirkan kembali keputusannya bekerja untuk pabrik tersebut. Dia mencari pekerjaan sampingan lain sebagai mitra pengemudi GrabBike dan kemudian meninggalkan pekerjaannya sebagai pekerja pabrik secara permanen.

Atas kerja kerasnya, Joni juga mendapatkan penghargaan Juara Cepat di Operasi Cepat Juara Kota berkat tingkat produktivitasnya yang tinggi.

Kemitraan dua arah

Di garis depan selama pandemi dan menghadapi ketidakpastian. Pekerja mandiri di Indonesia tetap berkomitmen pada pekerjaan mereka dan telah menunjukkan ketangguhan, ketekunan, dan optimisme.

Melalui kemitraan dengan platform digital, mereka mampu membangun kehidupan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan keluarganya, sekaligus memastikan bahwa masyarakat tetap memperoleh akses kepada barang- barang dan layanan penting.

Mereka juga dapat memanfaatkan berbagai keuntungan yang disediakan oleh platform seperti Grab, salah satunya adalah perlindungan kesehatan. Hal ini terbukti penting bagi beberapa mitra untuk dapat melanjutkan pekerjaannya.

Misalnya, Asepudin, Ketua Komunitas BCB 86/Sahabat Grab Club yang bergabung dengan Grab tiga tahun lalu, suatu hari mengalami serangan jantung saat mengemudi.

Baca Juga: Resmi merger dengan Gojek, begini nasib OVO di Tokopedia

Untungnya, komunitas BCB 86 segera memberikan bantuan untuk mengirim Asepudin ke RS Siloam Karawaci yang seluruh biaya kesehatannya yang bernilai puluhan juta ditanggung oleh Mandiri InHealth. Bersama-sama, dukungan dari mitra pengemudi lainnya dan inisiatif perawatan kesehatan Grab memastikan keselamatan Asepudin.

Kisah lain datang dari Dudy Supardy, Sahabat Grab Club Jakarta Selatan 8. Ia memanfaatkan jaminan kesehatan yang tersedia karena ia melihatnya sebagai cara untuk menambah lapisan keamanan dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari.

Kerja keras dan ketangguhan dari para mitra pengemudi Grab ini menunjukkan bagaimana gig economy yang bersifat dinamis dapat mengubah kehidupan seseorang. Dengan menjadi pengusaha mikro dan mencapai keamanan finansial, mereka telah berperan penting dalam menjaga perekonomian tetap berjalan selama pandemi, yang sangat disyukuri oleh keluarga dan komunitas mereka.

Mitra yang berdedikasi ini juga memastikan bahwa platform digital seperti Grab terus memberikan layanan yang luar biasa dan meningkatkan loyalitas pelanggan, yang pada akhirnya akan terus memberikan lebih banyak kesempatan kerja kepada para mitra. Seluruh ekosistem mendapat manfaat dari siklus kerja ini, dan platform teknologi seperti Grab memastikan para pekerja lepas dilindungi dan dihargai saat melakukan pekerjaannya.

Keempat mitra pengemudi ini telah menjadi contoh inspiratif untuk peningkatan mata pencaharian dan solidaritas dalam komunitas pengemudi. Berkat sifat kerja gig work yang fleksibel dan independen serta dukungan platform teknologi inklusif, mereka dapat mempertahankan kehidupan sehari-hari dan berdampak positif terhadap kemandirian finansial jangka panjang.

Selanjutnya: Akan tambah investasi di Gojek, Telkomsel sepertinya ingin manfaatkan momentum

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli
Terbaru