SMARTPHONE / PONSEL PINTAR - JAKARTA. Kenali apa itu Reboot HP dari risiko hingga perbedaan dengan mode reset. Pengguna HP lawas hingga terkini tentu kerap mendengar kata "Reboot".
Reboot pada handphone (HP) merujuk pada proses restart atau pemulihan sistem dengan tujuan untuk memuat ulang perangkat dan mengatasi beberapa masalah teknis. Dalam proses ini, sistem akan dimatikan sementara sistem operasi dan kemudian menghidupkannya kembali.
Reboot dapat membantu dalam memperbaiki berbagai masalah, seperti kinerja lambat, aplikasi yang tidak responsif, atau masalah lain yang mungkin muncul akibat beban kerja yang berlebihan pada sistem.
Saat melakukan reboot secara periodik pada HP juga dapat membantu memperbarui sistem dan membersihkan sementara memori perangkat.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi HP Error secara Tiba-Tiba pada Android
Melansir dari Lifewire, ketika sistem operasi Android tidak dapat menampilkan menu matikan daya, Anda dapat melakukan reboot paksa (Hard Reboot). Ini juga dikenal sebagai restart paksa yang berbeda dari reset atau reset pabrik.
Sebagai catatan, ini tidak ada di setiap perangkat Android untuk melakukan reboot paksa dengan cara yang sama. Banyak perangkat me-reboot saat menahan tombol daya dengan butuh waktu 10 hingga 20 detik sebelum sistem me-reboot.
Saaat sistem operasi tidak merespons, coba tahan kedua tombol daya dan volume up selama maksimal 20 detik. Setelah itu, layar akan menjadi hitam, menandakan bahwa perangkat telah dimatikan.
Fungsi Reboot HP
Ada beberapa fungsi reebot HP yang disarankan saat kondisi tertentu.
- Memperbaiki Kesalahan Perangkat Lunak (Software): Reboot dapat membantu mengatasi masalah perangkat lunak yang mungkin terjadi, seperti aplikasi yang tidak responsif atau sistem yang lambat.
- Membebaskan Memori dan Sumber Daya: Setelah beberapa waktu penggunaan, perangkat dapat mengumpulkan data dan menggunakan sumber daya secara intensif. Reboot membersihkan memori dan mengembalikan sumber daya yang dapat meningkatkan kinerja perangkat.
- Menerapkan Pembaruan: Setelah melakukan pembaruan perangkat lunak, reboot sering kali diperlukan agar perubahan tersebut benar-benar berlaku.
Risiko Reboot HP
Kemudian, Anda juga mempertimbangkan apa yang terjadi setelah Reboot HP terjadi.
- Kehilangan Data yang Belum Disimpan: Saat data sistem belum disimpan, reboot dapat menyebabkan kehilangan informasi seperti cache HP.
- Kesalahan Hardware: Reboot yang sering atau dipaksakan dalam situasi tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya kesalahan pada perangkat keras (hardware).
- Tidak Menyelesaikan Masalah yang Mendasar: Reboot mungkin hanya merupakan solusi sementara dan tidak mengatasi masalah yang mendasar. Jika ada masalah perangkat keras atau konfigurasi yang salah, reboot mungkin tidak membantu.
Cara Melakukan Reboot
Ada beberapa macam reboot seperti Soft dan Hard Reboot yang memiliki risikonya masing-masing.
Biasanya, Reboot bisa dilakukan denga menekan tombol daya dan tahan selama beberapa detik. Tombol power biasanya ada di sisi kanan perangkat.
Setelah beberapa detik, sebuah menu akan muncul dengan opsi Matikan. Versi Android terbaru mungkin menawarkan opsi lain yang memiliki opsi lebih baik.
- Soft Reboot (Lewat Sistem): Melalui opsi restart pada menu perangkat atau dengan menekan tombol power untuk mematikan dan kemudian menyalakan kembali perangkat.
- Hard Reboot (Mematikan secara Paksa): Pada beberapa perangkat, jika sistem tidak responsif, Anda bisa melakukan hard reboot dengan menahan tombol power sampai perangkat mati dan kemudian menyalakannya kembali.
Reboot vs Reset
Restart dan reboot pada HP sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya keduanya memiliki arti yang serupa. Namun, dalam beberapa konteks, istilah ini dapat memiliki perbedaan.
Reboot dan reset pada HP adalah dua proses yang berbeda dengan tujuan dan dampak yang berbeda pula.
Berikut penjelasan singkat mengenai perbedaan antara restart dan reboot dilansir dari Techsive.
Reboot
Bagian reboot dilakukan untuk me-refresh sistem dan memulai ulang perangkat tanpa menghapus data pengguna. Reboot hanya mematikan dan kemudian menyalakan kembali perangkat. Ini tidak memengaruhi data atau pengaturan pengguna.
Reset (Factory Reset)
Proses reset HP dilakukan untuk mengembalikan perangkat ke pengaturan pabrik atau kondisi awal, menghapus semua data pengguna, pengaturan, dan aplikasi yang telah diinstal. Reset menghapus semua data pengguna dari perangkat, termasuk aplikasi, foto, video, dan pengaturan pribadi lainnya. Perangkat kembali ke kondisi seperti saat pertama kali dibeli.
1. Perbedaan waktu
Proses reboot biasanya memakan waktu lebih lama daripada proses reset. Hal ini dikarenakan sistem operasi harus dimuat ulang dari awal. Sementara itu, proses reset hanya perlu menghapus data dan pengaturan yang ada di perangkat, sehingga prosesnya lebih cepat.
2. Tujuan
Reboot biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah pada perangkat, seperti perangkat yang hang atau mengalami crash. Selain itu, reboot juga sering dilakukan setelah melakukan pembaruan atau update pada perangkat lunak.
Sementara itu, reset biasanya dilakukan untuk menghapus semua data dan pengaturan yang ada di perangkat, seperti untuk menghapus virus atau mengembalikan perangkat ke pengaturan pabrik.
Itulah panduan untuk mengenal proses reboot hingga fungsi dan perbedaan dengan reset HP bagi pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News