Komik dan action figure Indonesia, Mechashock bakal ekspansi ke pasar Jepang

Selasa, 03 Maret 2020 | 19:40 WIB   Reporter: Andy Dwijayanto
Komik dan action figure Indonesia, Mechashock bakal ekspansi ke pasar Jepang

ILUSTRASI. Mechashok Luncurkan Dunia Cyberpunk di Jakarta Toys & Comics Fair 2020


Mechashock tidak banyak memasukkan unsur lokal ke dalam dunianya. Yudi justru mengambil banyak pengaruh anime Jepang untuk meramu bumbu di dalam Mechashock seperti manga, toku dan mecha. Ekspansi ke Jepang dan internasional menjadi salah satu target Mechashock saat ini.

"Saya ingin mengajak para kreator lokal untuk membuat karya yang tidak hanya bisa dinikmati orang lokal, tetapi juga dunia internasional. Karena, kita sebenarnya bisa bikin mainan yang mungkin orang Jepang atau orang Amerika sekalipun tidak tahu asalnya. Apalagi sekarang zamannya sudah 4.0, jadi kreator harus berpikir lebih out of the box. Jadi, cobalah bikin sesuatu yang berbeda dulu aja," lanjutnya.

Komik superhero ini ditujukan untuk pembaca berusia 18 tahun ke atas. Mechashock: The Bloody Whiskey memulai ceritanya dengan sebuah pertempuran epik antara Shige Tanaka dengan para mafia yang tengah melakukan transaksi biochemical ilegal di sebuah klub.

Baca Juga: Seperti filmnya, merchandise tokoh superhero Marvel juga jadi buruan

Dengan latar waktu Los Angeles di 2097 yang penuh kekacauan, sang hero yang diutus sebuah PMC (Private Military Contractor) untuk mengusut dan menumpas para penjahat.

Meski tidak banyak tukar narasi, seri perdana ini memperlihatkan bagaimana dunia Mechashock yang penuh kekejaman. Tentu saja, seri selanjutnya juga banyak melibatkan drama dengan twist dan plot menarik.

 Apalagi, Yudi bersama rekan-rekan di Mechashock sudah menyiapkan banyak karakter pendukung, plot dan story line yang sangat menarik.

Berbeda dengan kebanyakan kreator anime pada umumnya, Mechashock menempatkan dunia Cyberpunk ala Akira sebagai tema utama dari storyline yang ditawarkan. Helatan Tokyo Olimpiade dan perilisan game Cyberpunk 2077 menjadi momen yang coba dimanfaatkan Yudi untuk merilis Mechashock.

"Mechashock coba menggambarkan betapa rumitnya dunia di ambang kehancuran, di mana manusia dan mesin saling berseteru. Bukan tanpa alasan menghadirkan dunia Cyberpunk. Karena, target kami tidak hanya lokal, tetap juga coba menjamah pasar internasional," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru