Malang bersolek demi ambisi menjadi jantung pariwisata di Jawa Timur

Kamis, 10 Oktober 2019 | 12:17 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Dityasa H Forddanta, Jane Aprilyani
Malang bersolek demi ambisi menjadi jantung pariwisata di Jawa Timur

ILUSTRASI. Kontan - JEP Bromo Online


JEP GUNUNG BROMO - MALANG. Sektor pariwisata mampu memberikan dampak ekonomi yang luas. Ini menjadi salah satu alasan Pemerintah Kabupaten Malang tak pernah berhenti mengembangkan sektor tersebut.

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Malang memiliki anggaran belanja daerah sebesar Rp 4,18 triliun. Nilai ini naik sekitar 31% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 3,92 triliun.

Dari anggaran tersebut, sebesar Rp 26,92 miliar merupakan anggaran untuk urusan pemerintah daerah di sektor pariwisata. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, anggaran ini naik sekitar 14%.

Itu baru anggaran berdasarkan urusan pemerintah daerah, belum termasuk anggaran menurut organisasi di Kabupaten Malang.

Baca Juga: Pesona mengejar sunrise di Pananjakan I Gunung Bromo

Pembangunan di sektor pariwisata umumnya juga dilakukan dengan sinergi bersama kesatuan dinas yang lain.

Bukan tanpa alasan Pemerintah Kabupaten Malang terus meningkatkan anggaran belanja daerahnya, terutama untuk sektor pariwisata. "Malang itu jantungnya pariwisata di Jawa Timur, the heart of east java," ujar Bupati Malang HM Sanusi saat berbincang bersama Tim Jelajah Ekonomi Pariwisata KONTAN.

Keindahan alam belum cukup menjadi modal. Banyak faktor yang bisa mendorong wisatawan ramai-ramai mengunjungi destinasi wisata, salah satunya kearifan lokal di wilayah tersebut.

Hal itu yang terus dipromosikan oleh Dinas Pariwisata Malang. "Ini yang juga kami tonjolkan," imbuh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara kepada KONTAN.

Made menjelaskan, Kabupaten Malang memliki 378 desa. Setiap desa setidaknya memiliki satu acara tahunan, 'bersih desa'. Belum lagi upacara adat yang setiap desa memiliki lebih dari satu upacara adat yang unik, yang turut memancing wisatawan untuk berkunjung.

Baca Juga: Yuk, uji nyali dengan menjajal wisata paralayang di Malang!

"Kalau minimal satu desa ada dua acara tahunan, dalam setahun berarti ada 700 acara, belum lagi acara dari dinas," jelas Made.

Sibuk memang. Lapangan desa hampir selalu diisi oleh kegiatan-kegiatan tersebut. Tapi, manfaat ekonominya bisa dirasakan langsung oleh warga lokal. "Perputaran uangnya luar biasa, contoh dari pemasukan parkir saja mencapai puluhan juta sehari," pungkas Made.

Gencar mengadakan event

Di sisi lain, penetapan Bromo-Tengger-Semeru sebagai 10 Bali Baru memberikan berkah tersendiri bagi Kabupaten Malang. Pasalnya, mata wisatawan akan tertuju ke kawasan ini. Sanusi menguraikan, banyak hal yang menyebabkan mengapa wisatawan mau berkunjung ke suatu daerah. Satu, transportasinya mudah. Dua, ada tempat menginap yang nyaman. Tiga, kuliner atau makanannya. Empat, destinasi wisata.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru